kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.319   -13,00   -0,08%
  • IDX 7.001   44,06   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   8,73   0,85%
  • LQ45 810   8,77   1,09%
  • ISSI 212   1,03   0,49%
  • IDX30 416   4,87   1,18%
  • IDXHIDIV20 497   6,59   1,34%
  • IDX80 119   0,99   0,84%
  • IDXV30 123   1,19   0,97%
  • IDXQ30 137   1,76   1,30%

HPP Gabah Rp 6.500/Kg, Wamentan: Jangan Sampai Dibeli Murah


Rabu, 15 Januari 2025 / 02:41 WIB
HPP Gabah Rp 6.500/Kg, Wamentan: Jangan Sampai Dibeli Murah
ILUSTRASI. Wamentan Sudaryono mengemukakan keprihatinannya terkait harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp 5.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengemukakan keprihatinannya terkait harga gabah yang saat ini hanya mencapai Rp 5.000 per kilogram. Menurutnya, hal itu dianggap sangat merugikan para petani Indonesia.

Melansir Infopublik.id, Sudaryono menegaskan bahwa harga gabah yang rendah ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang telah menetapkan harga pokok pembelian (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.

“Saya ingin menekankan, memberi tahu pada masyarakat jangan sampai gabah dibeli murah. Ini penting ya. Peran Bulog diperkuat, instruksi presiden jelas, HPP Rp 6.500 per kilogram. Tapi kalau kurang-kurangnya ya jangan Rp 5.000, saya kira itu menyengsarakan petani kita,” ujarnya usai meninjau panen raya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin (13/1/2025).

Dia mengingatkan bahwa pemerintah melalui Bulog akan mulai menjalankan kebijakan penyerapan gabah dengan harga yang sesuai HPP pada 15 Januari 2025.

Sudaryono juga meminta seluruh daerah di Indonesia untuk mematuhi Instruksi Presiden (Inpres) dalam menjaga stabilitas harga gabah.

“Semua daerah seluruh Indonesia serentak harus mematuhi Instruksi Presiden. Jangan ada lagi harga gabah Rp 5.000 apalagi dibawah Rp 5.000,” tegasnya.

Baca Juga: ID FOOD Gencar Lakukan Pengamanan Aset Bangunan dan Lahan, Dukung Swasembada Pangan

Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong produksi pertanian dengan meningkatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 100%, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Pemerintah, lanjut Wementan Sudaryono, juga menyediakan benih, alat mesin pertanian (alsintan), serta membangun infrastruktur irigasi dan pompaniasi untuk mendukung petani.

Tonton: Mentan Ingatkan Agen Pupuk Subsidi Dilarang Jual di Atas HET

Dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah berharap dapat mencapai target swasembada pangan dalam waktu dekat, memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Selanjutnya: Ikuti Langkah Warren Buffett untuk Membangun Kekayaan Meski Saldo Tabungan Nol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×