kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Komisi IV DPR RI Sambut Positif Kenaikan HPP Gabah dan Jagung


Rabu, 01 Januari 2025 / 16:02 WIB
Komisi IV DPR RI Sambut Positif Kenaikan HPP Gabah dan Jagung
ILUSTRASI. Pekerja menjemur gabah di salah satu tempat penggilingan padi di Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (13/11/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan pada bulan Oktober 2024 yakni untuk GKP harga Rp 6.571 per kg atau turun 0,92 persen sedangkan GKG harga Rp 7.212 per kg atau turun 0,11 persen. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/YU


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi IV DPR RI mengapresiasi langkah pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung.

Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di daerah yang bergantung pada sektor pertanian.

"Ini adalah kado akhir tahun yang indah untuk petani Indonesia," ujar Johan Rosihan, anggota Komisi IV DPR RI, kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).

Namun, Johan memberikan beberapa catatan penting agar kebijakan ini berjalan efektif tanpa menimbulkan dampak negatif.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Kerek Harga Gabah Rp 6.500/kg dan Jagung Rp 5.500/kg

Empat Catatan Penting untuk Keberhasilan Kebijakan

  1. Ketersediaan Anggaran yang Memadai

Pemerintah diminta memastikan adanya anggaran yang cukup untuk mendukung peningkatan HPP.

“Tanpa subsidi yang memadai, kebijakan ini berpotensi menjadi beban bagi anggaran negara atau bahkan tidak berjalan optimal,” jelas Johan.

  1. Pengawasan Ketat

Kebijakan ini harus diawasi secara ketat untuk mencegah penyimpangan, seperti spekulasi harga di tingkat perantara. Johan juga menyoroti pentingnya perbaikan mekanisme distribusi agar manfaat kebijakan benar-benar dirasakan petani.

  1. Keseimbangan Pasar

Harga beli yang tinggi di tingkat petani harus diimbangi agar tidak memicu lonjakan harga di tingkat konsumen, yang berpotensi memicu inflasi.

  1. Peningkatan Daya Saing Petani

Johan mendorong pemerintah untuk memperkuat daya saing petani di pasar domestik dan internasional melalui perbaikan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, akses bibit unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian.

"Kami di Komisi IV DPR RI siap mengawal dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Namun, kami juga akan memastikan implementasinya berpihak kepada petani tanpa memberatkan masyarakat umum,” tambah Johan.

Baca Juga: Mengerek Serapan Gabah dan Produksi 2025

Dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (30/12), pemerintah resmi menaikkan HPP gabah menjadi Rp 6.500/kg dari sebelumnya Rp 6.000/kg, dan HPP jagung naik menjadi Rp 5.500/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg.

Selanjutnya: Laba Bersih OCBC NISP Tumbuh 21,6% YoY per November 2024 Jadi Rp 4,5 Triliun

Menarik Dibaca: BSI Bidik 10 Juta Pengguna BYOND by BSI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×