Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi IV DPR RI mengapresiasi langkah pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di daerah yang bergantung pada sektor pertanian.
"Ini adalah kado akhir tahun yang indah untuk petani Indonesia," ujar Johan Rosihan, anggota Komisi IV DPR RI, kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).
Namun, Johan memberikan beberapa catatan penting agar kebijakan ini berjalan efektif tanpa menimbulkan dampak negatif.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Kerek Harga Gabah Rp 6.500/kg dan Jagung Rp 5.500/kg
Empat Catatan Penting untuk Keberhasilan Kebijakan
- Ketersediaan Anggaran yang Memadai
Pemerintah diminta memastikan adanya anggaran yang cukup untuk mendukung peningkatan HPP.
“Tanpa subsidi yang memadai, kebijakan ini berpotensi menjadi beban bagi anggaran negara atau bahkan tidak berjalan optimal,” jelas Johan.
- Pengawasan Ketat
Kebijakan ini harus diawasi secara ketat untuk mencegah penyimpangan, seperti spekulasi harga di tingkat perantara. Johan juga menyoroti pentingnya perbaikan mekanisme distribusi agar manfaat kebijakan benar-benar dirasakan petani.
- Keseimbangan Pasar
Harga beli yang tinggi di tingkat petani harus diimbangi agar tidak memicu lonjakan harga di tingkat konsumen, yang berpotensi memicu inflasi.
- Peningkatan Daya Saing Petani
Johan mendorong pemerintah untuk memperkuat daya saing petani di pasar domestik dan internasional melalui perbaikan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, akses bibit unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian.
"Kami di Komisi IV DPR RI siap mengawal dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Namun, kami juga akan memastikan implementasinya berpihak kepada petani tanpa memberatkan masyarakat umum,” tambah Johan.
Baca Juga: Mengerek Serapan Gabah dan Produksi 2025
Dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (30/12), pemerintah resmi menaikkan HPP gabah menjadi Rp 6.500/kg dari sebelumnya Rp 6.000/kg, dan HPP jagung naik menjadi Rp 5.500/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg.
Selanjutnya: Laba Bersih OCBC NISP Tumbuh 21,6% YoY per November 2024 Jadi Rp 4,5 Triliun
Menarik Dibaca: BSI Bidik 10 Juta Pengguna BYOND by BSI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News