kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

Pemerintah Resmi Kerek Harga Gabah Rp 6.500/kg dan Jagung Rp 5.500/kg


Senin, 30 Desember 2024 / 22:24 WIB
Pemerintah Resmi Kerek Harga Gabah Rp 6.500/kg dan Jagung Rp 5.500/kg
ILUSTRASI. Pekerja menjemur gabah di salah satu tempat penggilingan padi di Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (13/11/2024). Pemerintah resmi menikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung di tingkat petani dalam ratas yang dipimpin presiden.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung di tingkat petani. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan menjadi Rp 6.500/kg dari sebelumnya Rp 6.000/kg. Sementara HPP jagung ditetapkan menjadi Rp 5.500/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg. 

"Harga gabah disepakati naik dari 6000/kg menjadi 6.500/kg. jagung disepakati naik 5.000/kg menjadi 5.500/kg," urai Zulhas dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin petang (30/12). 

Selain itu, Zulhas menegaskan dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto itu juga ditetapkan bahwa setiap panen gabah dan jagung milik petani dipastikan akan diserap oleh Bulog. 

Pemerintah juga menjamin terkait harga layak yang akan didapatkan oleh petani. "Pendek kata, keputusan Presiden berapapun panen gabah dan jagung akan dibeli sesuai dengan HPP," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor beras di tahun depan. Dirinya mengatakan bahwa keputusan ini bukan tanpa perhitungan.

Menurutnya hal ini mengacu pada data bahwa potensi produksi beras pada Januari mendatang akan naik menjadi 1,3 juta ton dari sebelumnya 0,8 juta ton, dan Februari akan naik menjadi 2,08 juta ton dari sebelumnya 0,8 juta ton. 

"Selain beras kita memutuskan tidak impor jagung, gula konsumsi dan garam," pungkasnya. 

Selanjutnya: Foto Natal Astronot di Stasiun Luar Angkasa Picu Teori Konspirasi yang Menghebohkan

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 30 Desember 2024-5 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×