Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 197,6 triliun untuk penukaran uang baru di seluruh Indonesia pada momen Ramadan tahun 2024. Layanan ini di mulai sejak 15 Maret – 7 April 2024.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim menyebutkan realisasi penukaran uang yang sudah keluar hingga Rabu (27/3) mencapai Rp 75 triliun atau mencapai 37,95% dari total uang yang disiapkan.
“Ini akan memuncak pada akhir bulan ini (Maret) dan pekan depan. Karena orang-orang udah siap-siap mudik,” ujarnya saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3).
Marlison menyebutkan, penukaran uang baru tersebut didominasi di pulau Jawa atau mencapai 60%. Sementara yang paling kecil, di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra).
Bila animo masyarakat tinggi dalam melakukan penukaran uang baru ini, BI siap menambah jumlah uang baru tersebut.
“Kalau kita tanya masyarakat, rata-rata mereka sudah mulai menyicil menukarkan uang. Jadi ketika sampai kampung sudah bawa uang baru untuk keluarga,” kata dia.
Baca Juga: BI Buka Layanan Penukaran Uang Baru di Istora Senayan Sampai 31 Maret 2024
Dalam melakukan penukaran uang ini, masyarakat bisa melakukan registrasi lewat aplikasi Pintar. Namun, bisa juga melakukan penukaran dalam layanan Go Show bila tak mendapatkan kuota harian dalam aplikasi tersebut.
Adapun prasyarat yang dibutuhkan untuk menukar uang di layanan Go Show yakni hanya mengisi formulir sesuai identitas KTP di lokasi penukaran.
Marlison menyatakan, BI juga menyiapkan penukaran uang baru di beberapa jalur mudik. Ini tersebar di titik-titik tertentu, misalnya untuk wilayah Jakarta ada di KM 57 yang akan dibuka pada 1 April sampai 5 April 2024.
“Nanti teman-teman BI Cirebon, BI Tegal, BI Semarang sampai BI Surabaya akan buka di titik-titik tol mereka,” terangnya.
Selain itu, lanjut Marlison, BI juga membuka loket di titik penyeberangan, stasiun kereta api, pelabuhan, dan bandara.
Marlison menuturkan, tahun ini BI memberikan paket penukaran uang maksimal Rp 4 juta per orang, meningkat dari tahun 2023 yang sebesar Rp 3,8 juta.
Adapun satu paket yang dapat ditukar terdiri dari uang pecahan Rp 1.000 sebanyak 100 lembar, pecahan Rp 2.000 sebanyak 200 lembar, Rp 5.000 sebanyak 100 lembar, Rp 10.000 sebanyak 100 lembar, Rp 20.000 sebanyak 50 lembar, Rp 50.000 sebanyak 20 lembar sehingga totalnya Rp 4 juta.
“Kenapa pakai paket? karena kami ingin adanya keadilan dan pemerataan kepada sebagian masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Marlison menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di titik-titik layanan BI dan perbankan. Sebab, dipastikan dan terjamin jumlah hingga keasliannya.
“Untuk penukaran kita punya misi clean money policy. Menarik uang yang tidak layak edar atau rusak diganti uang baru. Jadi kalau masyarakat mau menukar palai uang rusak boleh. Uang logam boleh. Yang enggak boleh uang palsu,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News