kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Hingga 18 Oktober 2023, Rupiah Melemah 1,03% Ytd


Kamis, 19 Oktober 2023 / 17:57 WIB
Hingga 18 Oktober 2023, Rupiah Melemah 1,03% Ytd
ILUSTRASI. Kuatnya dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan tekanan pelemahan berbagai mata uang negara lain, termasuk rupiah.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuatnya dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan tekanan pelemahan berbagai mata uang negara lain, termasuk rupiah. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga 18 Oktober 2023, nilai tukar rupiah melemah 1,03% bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2022. 

"Sangat kuatnya dolar AS, memberikan tekanan depresiasi mata uang hampir seluruh mata uang dunia, termasuk Indonesia," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/10) di Jakarta. 

Perry menambahkan, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) pada 18 Oktober 2023 memang menguat 2,60% ytd ke level 106,21. 

Baca Juga: Kurs Rupiah Tumbang ke Posisi Paling Lemah Sejak Covid-19 Masuk Indonesia

Meski demikian, Perry bilang, pelemahan nilai tukar rupiah lebih baik bila dibandingkan dengan pelemahan sejumlah negara lainnya. 

Seperti, yen Jepang yang melemah 12,44% ytd. Kemudian dolar Australia melemah 6,61% ytd, juga euro terkoreksi 1,40% ytd. 

Juga mata uang kawasan seperti ringgit Malaysia yang tergerus 7,23%, baht Thailand melemah 4,64%, dan peso Filipina melemah ke 1,73% ytd. 

Ke depan, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, BI akan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. 

"Agar sejalan dengan nilai fundamentalnya, untuk mendukung upaya pengendalian inflasi impor," tambah Perry. 

Di samping intervensi di pasar valuta asing, BI juga akan mempercepat upaya pendalaman pasar uang rupiah dan pasar valuta asing, termasuk mengoptimalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). 

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor di Rp 15.838 Per Dolar AS Hari Ini, Paling Lemah Sejak April 2020

BI juga akan meluncurkan instrumen baru, yaitu Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) pada 17 November 2023. 

Koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha juga akan diperluas untuk implementasi penempatan dana hasil ekspor sumber daya alam (SDA). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×