kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,67   -9,84   -1.07%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hilirisasi Digital Prabowo-Gibran, TKN: Potensi Mengatasi PHK di Sektor Teknologi


Kamis, 18 Januari 2024 / 13:22 WIB
Hilirisasi Digital Prabowo-Gibran, TKN: Potensi Mengatasi PHK di Sektor Teknologi
ILUSTRASI. Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sujatmiko (tengah) saat mendatangi lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era ketika pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi fenomena umum di sektor teknologi, Prabowo-Gibran mengemukakan inisiatif hilirisasi digital sebagai respons strategis.

Inisiatif ini muncul di tengah sorotan terhadap PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi global, termasuk Google.

Google, melalui perusahaan induknya Alphabet Inc., baru-baru ini mengumumkan PHK terhadap ribuan karyawannya di berbagai departemen, termasuk di divisi Google Assistant, augmented reality, dan unit teknik pusat.

Keputusan ini, yang diklaim Bloomberg sebagai upaya pengurangan biaya, mencerminkan tren otomatisasi yang didorong oleh AI yang meluas di seluruh dunia.

Baca Juga: Hadapi Tantangan EUDR pada Komoditas Sawit, Begini Pandangan Tiga Capres-Cawapres

Situasi ini menimbulkan tantangan besar bagi pasar kerja, terutama di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Prabowo-Gibran menawarkan solusi berupa hilirisasi digital, yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia dari hulu hingga hilir.

Konsep ini dirancang tidak hanya untuk mengatasi dampak langsung dari PHK, tetapi juga untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia menghadapi perubahan di masa depan.

Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko menjelaskan bahwa hilirisasi digital mencakup pengembangan infrastruktur jaringan dan industri perangkat digital, serta penerapan digitalisasi di berbagai sektor strategis.

"Digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses industri di semua lini. Contoh di pertanian bisa menggunakan teknologi untuk pengembangan pupuk dan bibit unggul, IOT Smartfarming, atau e-commerce khusus pangan," kata Budiman dalam keterangan yang diterima Kamis (18/1).

Ini termasuk penggunaan teknologi canggih di sektor pertanian, seperti IOT Smartfarming dan e-commerce khusus pangan, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Baca Juga: CEO Google Sundar Pichai: PHK Tahun Ini Bakal Lebih Banyak

Inisiatif ini juga menargetkan peningkatan sektor-sektor strategis seperti transportasi, retail, logistik, dan pertambangan. Dengan pendekatan ekosistem yang dikenal sebagai DNA (Device, Network, and Application), program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai komoditas data negara.

Keamanan siber menjadi aspek penting dalam rencana ini, mengingat ketergantungan yang semakin besar pada data digital.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×