kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Hati-Hati! Peringkat Utang Indonesia Bisa Turun Gara-Gara Hal Ini


Senin, 02 Mei 2022 / 19:14 WIB
Hati-Hati! Peringkat Utang Indonesia Bisa Turun Gara-Gara Hal Ini
ILUSTRASI. Perdagangan Obligasi. Hati-Hati! Peringkat Utang Indonesia Bisa Turun Gara-Gara Hal Ini.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) mengerek outlook peringkat utang Indonesia, dari yang semula negatif menjadi stabil pada akhir pekan lalu. Sejalan dengan itu, S&P mempertahankan peringkat utang RI pada BBB (Investment Grade). 

Akan tetapi, lembaga tersebut memeringkatkan ada peluang penurunan peringkat utang Indonesia bila ada kondisi tertentu yang terjadi di Indonesia, atau bisa disebut dengan skenario kerugian (downside risk).

“Dalam skenario kerugian, kami dapat menurunkan peringkat jika pemulihan ekonomi Indonesia terhenti sehingga tren PDB riil per kapita tidak lagi lebih cepat dari negara-negara lain,” tulis S&P dalam laporannya, seperti dikutip Senin (2/6). 

Selain terkait dengan pertumbuhan ekonomi, potensi penurunan peringkat utang ini juga bisa dilakukan bila utang pemerintah tetap di atas 3% PDB setiap tahunnya. Dengan demikian, ini mengindikasikan adanya pembayaran bunga utang yang mungkin membengkak. 

Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, IHSG Menguat Tipis di Pekan Ini

“Pembayaran bunga utang pemerintah yang melampaui 15% dari pendapatan, bila ini berkelanjutan, akan memberikan tekanan ke bawah pada outlook utang Indonesia,” sambung mereka. 

Risiko selanjutnya datang dari kondisi neraca eksternal Indonesia. Menurut S&P, potensi penurunan outlook bisa terjadi bila neraca transaksi berjalan Indonesia mencetak defisit atau Current Account Deficit (CAD) yang signifikan. 

Pelebaran CAD bila terlalu besar, dikhawatirkan melemahkan neraca transaksi eksternal Indonesia yang kemudian menunjukkan tekanan lebih lanjut pada peringkat berikutnya. 

Baca Juga: Naik 0,05% Sepekan, Berikut Sentimen yang Mewarnai IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×