Reporter: Barly Haliem | Editor: Sandy Baskoro
Penggunaan CQ juga harus diperhatikan pemakaiannya terutama pada pasien dengan gangguan fungsi hati, syaraf dan hematologi. Dari beberapa hasil penelitian mengenai efek samping CQ dan HCQ di atas, menjadi catatan penting bagi para klinisi dan pengambil kebijakan untuk mengevaluasi rekomendasi pemilihan obat terapi CQ dan HCQ serta dosis yang tepat dalam penggunaan CQ dan HCQ untuk terapi Covid-19 agar tidak menimbulkan efek samping yang justru akan memperberat kondisi pasien.
Hingga saat ini belum ada data yang tersedia dari Randomized Clinical Trials (RCTs) untuk menginformasikan pedoman klinis tentang penggunaan, dosis atau durasi HCQ untuk tujuan profilaksis atau pengobatan infeksi Covid-19. Meskipun dosis optimal dan durasi HCQ untuk pengobatan Covid-19 belum diketahui, beberapa dokter di AS telah melaporkan penggunaan dosis HCQ yang berbeda, yaitu: 400 mg (dua kali sehari) pada hari pertama, kemudian setiap hari selama lima hari; 400 mg (dua kali sehari) pada hari pertama, lalu 200 mg (dua kali sehari) selama empat hari; 600 mg (dua kali sehari) pada hari pertama, lalu 400 mg setiap hari pada hari kedua hingga kelima.
Selain dari sisi medis, menjadi tantangan bagi para peneliti dunia untuk menemukan vaksin atau obat alternatif lain yang lebih efektif, tepat sasaran, aman atau dengan efek samping yang minimal sebagai kandidat terapi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News