Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut dampak kelesuan pendapatan akibat wabah virus Korona (COVID-19) sudah sangat terasa di berbagai lini bisnis, salah satunya di lini bisnis pusat perbelanjaan dan ritel.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengaku adanya penurunan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan capai di atas 50%. "Jadi yang namanya social distancing itu berdampak kepada masyarakat mereka hanya membeli sesuai kebutuhan saja seperti kebutuhan pangan," ujar Roy kepada kontan.co.id, Senin (23/3).
Baca Juga: YLKI dorong BPJS Kesehatan efektifkan tagihan bagi peserta mandiri
Roy juga mengaku pada akhirnya anggota Aprindo ada yang terdampak dan ada yang tidak. Menurutnya, anggota Aprindo seperti Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket tetap membuka gerai nya seperti biasa dan ada peningkatan di akhir-akhir minggu. Sementara untuk toko ritel atau anggota Aprindo dengan barang-barang non pangan seperti kebutuhan sekunder dan tersier terjadi penurunan yang signifikan.
"Penurunan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan di atas 50% penurunan itu wajar itu juga bagian dari prosedur tetap covid 19 hanya ini yang selalu kami sampaikan dalam berbagai kesempatan omset juga turun yah jadi harus ada stimulus fiskal untuk ritel kemarin kan hanya sampai sektor hulu sektor hilirnya belum," ujar Roy.
Roy menjelaskan, penurunan pendapatan juga turun secara signifikan sampai 50%. Sama halnya untuk penurunan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan sangat signifikan capai di atas 50% sementara penurunan terhadap supermarket, minimarket, dan hypermarket hanya mencapai 15%.
Baca Juga: Permintaan Produk Sanitasi dan Aksi Work From Home Mendorong Belanja Online
"Karena ritel juga ada yang tidak di dalam mall , walaupun ritel beberapa sudah ada yang alami berbagai peningkatan lewat pemesanan delivery untuk beberapa wilayah lewat aplikasi itu terjadi peningkatan karena masyarakat kan mengurangi kunjungan. Kalau dalam mall penurunannya signifikan kalau supermarket, hypermarket, dan minimarket sedikit hanya mencapai 10%-15%," katanya.
Menurut Roy, efek corona terhadap bisnis ritel pada akhirnya sangat berdampak negatif karena pemerintah melihat perkembangan dari waktu ke waktu pasti sangat berdampak juga terhadap ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News