Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Terkadang mereka meringis saat harus mengumpulkan potongan tubuh yang bergelimang darah. Hampir seluruh mayat yang ditemukan tidak ada yang utuh.
Investigasi
Harian Kompas edisi 5 Oktober 1997 memberitakan, kejadian nahas tersebut kemungkinan tidak terjadi bila pilot menolak perintah petugas menara ATC. Sebelumnya, petugas ATC memerintahkan pilot untuk menurunkan ketinggian dan tidak membelokkan pesawat.
Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi 9/11 dan kisah tak terungkap di baliknya
Harian Kompas edisi 22 Oktober 1997 memberitakan, kotak hitam CVR (cockpit voice recorder) dan FDR (flight data recorder) ditemukan pada 21 Oktober pada kedalaman yang sama, berjarak 10-15 meter dengan letak ekor jatuhnya pesawat.
Investigasi kecelakaan Garuda GA-152 itu pun selesai pada 8 November 1999. Ketua AAIC (Aircraft Accident Investigation Committee) Prof Oetarjo Diran menuturkan, kecelakaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor. Namun, ia tidak memberikan lebih lanjut terkait penyebab pastinya.
Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Garuda Indonesia Jatuh di Deli Serdang, 234 Orang Meninggal"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News