kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Harga Minyakita Naik Lampaui HET, GIMNI Sebut Kemungkinan Ada Kebocoran di Lapangan


Kamis, 05 September 2024 / 18:26 WIB
Harga Minyakita Naik Lampaui HET, GIMNI Sebut Kemungkinan Ada Kebocoran di Lapangan
ILUSTRASI. Stok langka, harga minyak goreng Minyakita naik melampaui harga eceran tertinggi (HET) di pasaran.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stok langka, harga minyak goreng Minyakita naik melampaui harga eceran tertinggi (HET) di pasaran.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, naiknya harga Minyakita ini dikarenakan ada kebocoran ditingkat distributor dalam penyaluran ke ritel.

Ia mengklaim usai penetapan aturan HET yang baru mengenai minyak goreng rakyat, produsen langsung melakukan penyesuaian termasuk dalam memproduksi Minyakita sebesar 250.000 ton per bulan. 

"Ini sudah mulai dan saya kira sudah mulai lancar (tingkat produsen). Minggu lalu sesudah meeting kita langsung instruksikan ke anggota kita untuk terjunkan," kata Sahat di Jakarta, Kamis (5/9). 

Sahat mengatakan, penugasan Minyakita saat ini juga langsung diserahkan kepada masing-masing perusahaan. Sebagai gantinya, pelaku usaha mendapatkan hak ekspor. 

Baca Juga: Harga Minyakita Jadi Mahal Usai Kenaikan HET, Mendag Buka Suara

Sahat menyebut, produksi MinyaKita sebetulnya lancar dan tidak ada kendala di tingkat produsen lantaran mereka juga membutuhkan hak ekspor itu sendiri. 

Yang menjadi kekhawatiranya adalah penyelewengan di tingkat distributor. Pasalnya ada selisih yang cukup besar dari produsen menuju ritel. Apalagi saat ini di pasar komersial harganya ada yang tembus Rp 18.000 per liter sementara HET Minyakita sebesar Rp 15.700 per liter. 

"Nah harusnya itu di lapangan yang perlu di awasi betul-betul. kalau ditimbun pasti bukan tingkat produsen," imbuhnya

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (5/9), terpantau harga Minyakita yang sesuai atau lebih rendah dari HET hanya di beberapa provinsi, seperti Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.

Sementara di daerah lain, harga Minyakita melebihi HET. Bahkan Minyakita dijual sampai Rp 18.500 per liter di Maluku Utara. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Sumatupang menyebut naiknya harga Minyakita ini karena pengusaha masih melakukan penyesuaian seiring dengan keluarnya Peraturan Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat. 

Dalam beleid itu, pengusaha sudah tidak lagi diwabkan memasok (DMO) dalam bentuk minyak goreng curah tetapi langsung dijadikan Minyakita. Peralihan ini memerlukan beberapa proses yang perlu dilakukan produsen seperti penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga sertifikasi halal. 

"Jadi kan kemarin ada beberapa minyak curah, dan jadi mereka perlu dijadikan kemasan, mereka juga perlu proses SNI, sertifikasi halal dan izin edar. Ya salah satunya karena itu (Minyakita langka dan mahal)," kata Moga.

Baca Juga: Permendag 18/2024, Pelaku Usaha Wajib Pasok Minyakita Sebelum Ekspor, Ini Kata GIMNI

Penyebab lain, masih rendahnya hak ekspor yang direalisasikan para eksportir. Seperti diketahui, produksi Minyakita sendiri menjadikan produsen mendapatkan hak ekspor minyak kelapa sawit yang besar. 

"Hak ekspornya juga masih banyak, masih 3,5 juta ton," jelas Moga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×