kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Minyak Melambung, Banggar DPR Beri Fleksibilitas Pemerintah Atur Subsidi Energi


Selasa, 15 Februari 2022 / 18:45 WIB
Harga Minyak Melambung, Banggar DPR Beri Fleksibilitas Pemerintah Atur Subsidi Energi
ILUSTRASI. Banggar DPR memberikan fleksibilitas bagi pemerintah mengatur kebijakan subsidi energi saat harga minyak naik tinggi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kenaikan harga minyak mentah menyebabkan pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam untuk subsidi ke BUMN energi, seperti ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Pertamina, hingga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Maka itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah meminta, pemerintah untuk menghitung-hitung dan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi energi seperti untuk bahan bakar minyak (BBM), LPG maupun listrik yang sudah diberikan kepada masyarakat, mengingat saat ini masih ada di awal tahun.

“Pemerintah harus punya perkiraan sampai akan berapa lama tren kenaikan harga minyak ini. Fleksibilitas inilah yang kita serahkan pemerintah untuk mengaturnya,” tutur Said kepada Kontan.co.id, Rabu (15/2).

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Meroket, Ini Dampaknya ke Anggaran Pemerintah

Ia mengatakan, pihaknya yang berada di Banggar DPR pada prinsipnya akan mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait kebijakan subsidi energi tersebut. Namun Ia juga mewanti-wanti, agar perhitungan pemerintah harus tepat dan cermat agar alokasi anggaran kompensasi pada BBM, listrik, dan gas tidak menggerus pos anggaran lainnya.

Sebab, Indonesia juga masih dilanda pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan, terutama di tahun ini menghadapi varian Omicron yang penyebaranya sangat cepat, dan tentu akan membuat pemerintah mengeluarkan anggaran yang banyak lagi.

Selain itu, situasi pandemi juga masih tidak menentu dan dalam perekonomian dalam situasi yang tidak pasti.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Tidak Terburu-Buru Naikkan Harga Energi Subsidi dan Non Subsidi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×