Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) harga gabah sepanjang bulan Desember 2016 naik 1,07% dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani Rp 4.623 per kg.
Di tingkat penggilingan, kenaikan tercatat mencapai Rp 4.717 per kg atau naik 1,23% dibandingkan November 2016.
“Harga gabah secara nasional mengalami kenaikan secara rata-rata naik baik di tingkat penggilingan maupun di tingkat petani," kata Kepala BPS Suharyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (3/1).
Adapun ia mencatat rata-rata harga gabah kering giling di tingkat petani adalah sebesar Rp 5.438 per kg atau naik 2,12% dan di tingkat penggilingan mencapai Rp 5.541 per kg atau naik 2,31%.
Ia memaparkan, kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan kesejahteraan petani. BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) Desember 2016 sebesar 101,49 atau naik 0,18% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan NTP disebabkan oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,53%, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,36%.
“Indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi di Indonesia, kenaikan NTP Desember 2016 ini dipengaruhi oleh naiknya NTP pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,01%, Sub sektor Holtikultura sebesar 0,10%, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,63%, dan Sub sektior Perukanan sebesar 0,40%. Sementara Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah peternakan sebesar 0,01%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News