Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras di 214 kabupaten/kota tercatat naik pada pekan keempat Agustus 2025, meningkat dari pekan sebelumnya yang meliputi 200 wilayah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebagian daerah mengalami kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Perum Bulog telah ditugaskan untuk mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah-wilayah tersebut.
“Salah satunya tadi disampaikan 214 kabupaten dan kota akan diintervensi Bulog secara spesifik,” kata Arief di Kantor Perum Bulog, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: BPS Catat Harga Beras Naik, Pemerintah Perlu Isi Pasar dengan Beras Cadangan
Menurut Arief, penyaluran beras SPHP dengan harga Rp 12.500per kg diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran. Ia juga memastikan distribusi pangan tetap aman meskipun dalam beberapa hari terakhir sempat terjadi aksi demonstrasi di sejumlah daerah.
Bulog sendiri mencatat, penyaluran beras SPHP dilakukan melalui operasi pasar murah di lebih dari 4.000 titik.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebut rata-rata harian penyaluran mencapai 6.000–7.000 ton, dan akan ditingkatkan di daerah dengan lonjakan harga tertinggi.
Setiap kecamatan di 214 daerah tersebut akan mendapat alokasi sekitar 7 ton beras untuk diteruskan ke desa-desa.
Baca Juga: Pedagang Pasar Keluhkan Harga Beras Naik, Minta Pemerintah Segera Stabilkan Harga
“Misalnya di Kapuas Hulu, harganya sempat tinggi. Teman-teman Bulog sudah melaksanakan operasi khusus bersama bupati setempat,” ujar Ahmad.
Selain operasi pasar, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,2 juta keluarga penerima manfaat, masing-masing sebanyak 20 kilogram. Arief menegaskan distribusi bantuan ini sudah hampir rampung, mencapai 98%.