kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Harga Anjlok, Bapanas Sebut Program MBG Siap Serap Telur Langsung Dari Peternak


Selasa, 29 April 2025 / 15:33 WIB
Harga Anjlok, Bapanas Sebut Program MBG Siap Serap Telur Langsung Dari Peternak
ILUSTRASI. KONTAN/Fransiskus Simbolon. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespon anjloknya harga telur ayam di tingkat peternak.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespon anjloknya harga telur ayam di tingkat peternak. 

Arief menyebut pemerintah sudah melakukan intervensi salah satunya melalui pembelian telur langsung dari peternak untuk keperluan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Arief bilang saat ini Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk MBG telah mencapai 1.082 dapur yang melayani sebanyak 3.000 paket makan di setiap dapurnya. 

"Ya artinya kalau ini nanti meningkat dapurnya terus kebutuhan (telur) kita juga akan terserap banyak karena sebelumnya tidak sebanyak itu," ujarnya Arief dijumpai di Kantornya, Selasa (30/4). 

Arief mencontohkan jika SPPG untuk program MBG bisa mencapai 1.500 dapur, maka kebutuhan telur juga akan meningkat hingga mencapai 15 juta butir. Pasalnya, setiap dapur memproduksi 3.000 paket makan MBG. 

Baca Juga: Pemerintah Belum Putuskan Ekspor Beras, Bapanas: Utamakan Cadangan Dalam Negeri

Lebih lanjut, Arief membantah jika anjloknya harga telur ini dikarenakan turunnya daya beli masyarakat. 

Menurut Arief, hal ini merupakan tren tahunan, dimana setiap usai lebaran kebutuhan akan telur turut menurun yang mempengaruhi harga di tingkat peternak. 

"Telur itu biasanya nataru, lebaran kebutuhan meningkat karena orang buat kue, namun setelah itu kebutuhan turun maka hasilnya harga juga turun," jelasnya. 

Lebih dari itu, Arief menyebut harga telur yang turun di kisaran Rp 26.000-27.000/kg masih dianggap wajar, karena penurunannya tidak lebih dari 5-10% dari Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp 30.000/kg. 

Berdasarkan pantauan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga telur mencapai Rp 29.171/kg, harga ini turun 2,7% dari ketetapan HAP yang berlaku. 

Baca Juga: Bapanas Sebut Harga Beras Cenderung Stabil Saat Panen Melimpah

Selanjutnya: Essence atau Serum Dulu? Jangan Keliru, Inilah Jawabannya

Menarik Dibaca: Essence atau Serum Dulu? Jangan Keliru, Inilah Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×