kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hakim MK Arief Hidayat: Saya menjadi hakim bukan untuk mencari kekayaan


Selasa, 27 Maret 2018 / 23:07 WIB
Hakim MK Arief Hidayat: Saya menjadi hakim bukan untuk mencari kekayaan
ILUSTRASI. Pelantikan Hakim Konstitusi Arief Hidayat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arief Hidayat resmi kembali menjabat sebagai Hakim Konstitusi 2018-2023 setelah mengucapkan sumpah di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (27/3) di Istana Negara. Arief Hidayat ditetapkan kembali menjadi Hakim Konstitusi oleh DPR.

Ini kali kedua keterpilihan Arief, sebelumnya pada 1 April 2013 di Istana Negara, ia berdiri di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan sumpah jabatan serupa.

Setelah dua tahun menjadi hakim konstitusi, Arief mendapatkan kepercayaan dengan terpilih menjadi Ketua MK periode 2015-2017 menggantikan Hamdan Zoelva yang habis masa jabatannya pada 7 Januari 2015 lalu dan kembali terpilih sebagai Ketua MK untuk periode keduanya pada Juli 2017.

“Saya masih terus belajar dan membutuhkan dukungan dari teman-teman hakim konstitusi. Karena menjadi hakim konstitusi, adalah pekerjaan yang kolegial. Bagi saya menjadi hakim bukan untuk mencari kekayaan, melainkan bagaimana menjaga negara dengan sebaik-baiknya dan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (27/3).

Keterpilihan Arief ini sendiri cukup kontroversial. Sebagaimana diketahui, Arief Hidayat memiliki sejumlah catatan yang tak baik selama menjabat sebagai Hakim Konstitusi.

Sepanjang ia menjabat sebagai Hakim Konstitusi sekaligus Ketua MK, dari enam laporan etik ke Dewan Etik Konstitusi, ia terbukti dua kali melanggar kode etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×