kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hadapi varian Delta, pemerintah tak buru-buru lakukan relaksasi


Rabu, 21 Juli 2021 / 20:22 WIB
Hadapi varian Delta, pemerintah tak buru-buru lakukan relaksasi
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah Jawa dan Bali untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Kebijakan tersebut dijalankan sebagai kelanjutan dari kebijakan PPKM darurat sebelumnya. Ditargetkan tanggal 26 Juli mendatang akan dilakukan pelonggaran atau relaksasi secara bertahap.

"Kami juga akan melihat data-data sehingga pada tanggal 26 Juli 2021 akan dilakukan relaksasi dan pemulihan bertahap di beberapa daerah apabila menunjukkan perbaikan," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, Rabu (21/7).

Beberapa aspek akan menjadi perhatian pemerintah dalam mengambil kebijakan relaksasi. Antara lain adalah penularan kasus dan indikator lain yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Luhut bilang, saat ini telah terpantau sejumlah daerah yang mengawali perbaikan. Namun, pemerintah tak ingin terburu-buru untuk melakukan relaksasi mengingat adanya varian virus Delta.

Baca Juga: Ekonom Celios: Jika PPKM Darurat gagal, pemerintah harus karantina wilayah

"Sifat daripada virus varian Delta ini memang dia akan kelihatan 2-3 minggu, jadi memang sudah waktunya mereka mulai menurun tapi kita tetap waspada mengenai hal ini," terang Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa dan Bali.

Menjelang relaksasi nanti, pemerintah akan mendorong peningkatan testing dan tracing. Keduanya menjadi penting untuk dapat menemukan kasus dengan cepat.

Kecepatan penemuan kasus akan mencegah penyebaran yang lebih luas serta mengurangi tingkat keparahan. Testing dan tracing akan dilakukan secara masif di sejumlah wilayah.

"Kami akan langsung testing dan tracing di perumahan padat penduduk di aglomerasi seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Solo Raya, Semarang, Malang Raya, ada tujuh atau delapan," jelas Luhut.

Nantinya orang yang terdeteksi positif Covid-19 akan segera diisolasi secara terpusat. Bila pasien Covid-19 merupakan kepala keluarga maka akan diberikan bantuan sosial kepada keluarga selama perawatan dilakukan.

Selain testing dan tracing, pemerintah juga akan menggencarkan vaksinasi. Vaksinasi dinilai efektif dalam mencegah pasien Covid-19 menjadi berat hingga meninggal dunia.

Selanjutnya: Kritik ekonom Core atas langkah melanjutkan PPKM level 4 hingga 25 Juli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×