kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gus Sholah: Cawapres Jokowi harus uasai Hukum


Minggu, 04 Mei 2014 / 14:06 WIB
Gus Sholah: Cawapres Jokowi harus uasai Hukum
ILUSTRASI. Berkencan bersama pasangan dengan mengunjungi taman atau wisata alam bisa menjadi ide kencan anti mainstream yang seru.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JOMBANG. Tokoh Nahdlatul Ulama Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menyarankan bakal calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo atau Jokowi memilih calon wakil presiden yang menguasai bidang hukum.

Saran atau pendapat Gus Sholah itu disampaikan langsung kepada Jokowi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014) malam. Atas pernyataan itu, Jokowi pun menduga Gus Sholah menginginkan cawapresnya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

"Gus Sholah tidak menyampaikan secara eksplisit nama. Tetapi kalau apa tadi masalah penegakan hukum, masalah reformasi, kok feeling saya mengarah ke sana (Mahfud MD)," ujar Jokowi.

Namun Jokowi enggan menjawab apakah ia bersedia jika dipasangkan dengan Mahfud di Pemilu Presiden 2014 nanti. Sebelumnya adik kandung Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan, masalah utama bangsa yang harus dibenahi ialah penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Kemudian, yang kedua adalah masalah reformasi demokrasi. Untuk itu, Jokowi bersama cawapresnya nanti harus memiliki misi mengatasi masalah tersebut. Mahfud MD sendiri merupakan salah satu kandidat capres maupun cawapres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Seperti diketahui, PKB juga telah menyatakan ingin berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Ketua DPP PKB Marwan Jafar bahkan mengatakan sebenarnya kedua partai tersebut telah menjalin koalisi. Hanya saja belum diumumkan secara resmi. Koalisi yang terbangun diantara keduanya terbukti ketika Marwan dan Wasekjen PKB Fathan Subchi menemani Jokowi sowan ke sejumlah tokoh NU dan Muhammadiyah.

Menurut Marwan, ia mendapat perintah dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menemani safari politik Jokowi hingga Minggu (4/5/2014). Selain Gus sholah, Sabtu siang hingga malam Jokowi telah bertemu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii maarif, Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdul Aziz Manshur.

Gubernur DKI Jakarta juga melakukan ziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Ansyari, makam Wahid Hasyim, dan Gus Dur yang terletak di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×