kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontras promosikan Anies-Mahfud MD


Minggu, 04 Mei 2014 / 09:00 WIB
Kontras promosikan Anies-Mahfud MD
ILUSTRASI. Connect, merupakan drama Korea psikopat terbaru dengan kisah thriller yang penuh misteri dan sadis.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah figur-figur yang tidak akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia.

Menurut mereka, baik Jokowi dan Prabowo adalah dua figur yang masih didukung oleh kelompok-kelompok lama, yakni para pebisnis dan tokoh-tokoh militer. "Saya merasa resah ketika kita hanya dihadapkan pada Prabowo atau Jokowi. Makanya kami mau keluar dari situasi ini. Persoalan kita tidak hanya pada dua orang ini," kata Koordinator Kontras Haris Azhar, Sabtu (3/5/2014).

Karena itulah, kata Haris, Kontras berharap dalam beberapa pekan ke depan, akan ada partai politik yang secara sadar dapat memunculkan satu nama alternatif. Menurut Haris, orang tersebut haruslah orang yang benar-benar terbebas dari kepentingan politik lama seperti yang ia maksudkan.

Haris lalu mencontohkan proses terpilihnya Nestor Kirchner sebagai Presiden Argentina pada 2003. Padahal ketika itu, kata dia, ada dua nama besar yang digadang-gadang akan terpilih sebagai pemimpin Argentina. Namun pada akhirnya, Nestor yang muncul lebih belakangan lah yang keluar sebagai pemenang.

"Dulu ketika Nestor terpilih, sebenarnya ada pertarungan seperti yang ada saat ini di Indonesia. Tiba-tiba dia maju sebagai bentuk negosiasi baru. Sebelumnya dia adalah gubernur dari provinsi paling miskin di selatan Argentina. Dia akhirnya  dimenangkan oleh masyatakatnya, bukan oleh partai politik," jelas Haris.

Meski enggan menyebutkan dukungannya, Haris sempat mengungkapkan bahwa pada acara diskusi hari ini, Kontras telah mengundang dosen Universitas Paramadina Anies Baswedan dan mantan Ketua MK Mahfud MD.

Dua orang tersebut, lanjutnya, adalah orang-orang yang baik yang selama ini kalah populer dari Jokowi dan Prabowo hanya karena tidak dekat dengan kelompok-kelompok lama.

"Makanya tadi saya undang Pak Anies Baswedan. Dan sebenarnya tadi mau undang juga Pak Mahfud. Supaya mereka diuji. Apakah hasil survei mereka yang rendah selama ini karena tidak didukung oleh kekuatan bisnis dan militer, atau ada faktor lain. Kalau penyebabnya hanya karena itu, seharusnya mereka diberi ruang lebih. Mereka sebenarnya punya kapasitas, tidak adil kalau mereka tidak dipromosikan ke masyarakat," tukasnya.

Dalam acara tersebut, baik Anies maupun Mahfud tidak ikut hadir karena ada acara di tempat lain. Menurut Haris, Anies menghadiri sebuah acara keluarga, sedangkan Mahfud sedang berada di Yogyakarta karena sedang menjadi dosen penguji desertasi di kampus UII. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×