kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Gubernur se-Kalimantan temui Jokowi


Rabu, 15 April 2015 / 12:59 WIB
Gubernur se-Kalimantan temui Jokowi
ILUSTRASI. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) telah merealisasikan penggunaan Capex sebesar Rp 445 miliar per kuartal III-2023


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lima Gubernur dari wilayah Kalimantan hari ini menemui presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantornya, Kompleks Istana Negara Jakarta. Kelima Gubernur itu diantaranya, Gubernur Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan kalimantan Utara.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk menjelaskan perkembangan pembangunan di pulau Borneo. Misalnya saja, soal realisasi penyerapan anggaran yang bersalal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Menurut Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, penyerapan APBNP daerah kalimantan masih rendah pada triwulan pertama 2015. Penyebabnya adalah ada refocusing dokumen perencanaan reguler 2015 dan ada revisi DIPA klarena perubahan nomenklatur.

Dalam kesempatan itu, mereka juga menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah pusat. Terutama terkait pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan lintas kalimantan, jalan tol, pelabuhan dan bandara.

"Kami ingin ada percepatan terutama infrastruktur dan menyanngkut konektivitas antara satu provinsi dengan provinsi lain. ," ujar Agustin, Rabu (15/4) di Istana Negara, Jakarta.

Sementara itu Gubernur Kaltim Awang faruk menambahkan pembangunan infrastruktur sangat penting di pulau Borneo ini. Sebab, letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Jika daerah ini tidak dibangun, maka ancaman disintegrasi akan muncul. Apalagi, sebelumnya muncul isu terkait rencana bergabungnya sejumlah warga dari 10 Desa di Kaltim, menjadi warga negara Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×