kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Gubernur BI: Probabilitas Kenaikan Suku Bunga The Fed Pada Akhir 2023 di Bawah 50%


Jumat, 03 November 2023 / 13:06 WIB
Gubernur BI: Probabilitas Kenaikan Suku Bunga The Fed Pada Akhir 2023 di Bawah 50%
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pemaparan triwulanan Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Jumat (3/11) di Jakarta. 


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat, masih ada peluang kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Desember 2023. 

Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, probabilitas peningkatan suku bunga acuan Paman Sam pada akhir tahun 2023 di bawah 50%. 

"Masih terlihat ada kemungkinan kenaikan di December 2023. Namun, probabilitasnya hanya sekitar 40%," terang Perry dalam konferensi pers, Jumat (3/11). 

Ini dengan melihat, salah satu pernyataan pejabat The Fed yang mengungkapkan saat ini upaya stabilisasi inflasi AS tidak hanya berasal dari kebijakan moneter saja. 

Baca Juga: The Fed Mempertahankan Suku Bunga Acuan, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah

Ada kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS, yang akan membantu upaya moneter dalam pengendalian inflasi. 

"Jadi sepertinya, kalaupun (suku bunga AS) naik, kebijakan mengerem permintaan tidak hanya dari sisi moneter. Namun, juga ada sinergi kenaikan yield US Treasury," tambah Perry. 

Setelah pernyataan pejabat The Fed tersebut, Perry melihat bahwa otot rupiah makin terlihat. 

Nah, untuk menjaga momentum pergerakan rupiah tersebut, Perry mengungkapkan akan memperkuat kerja sama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Bukan hanya dari menjaga rupiah, tetapi dengan menjaga pasar keuangan secara keseluruhan, termasuk terkait penerbitan surat berharga negara (SBN). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×