Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin menguat meski di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurutnya, optimisme tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor fundamental yang mendukung penguatan nilai tukar rupiah.
Perry memperkirakan, nilai tukar rupiah pada tahun ini berada pada kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.200 per dolar AS. Kemudian, pada tahun 2024 akan berada pada kisaran Rp 14.600 hingga Rp 15.100 per dolar AS.
Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Dibuka Menguat ke Rp 14.945 Per Dolar AS Pada Hari Ini (30/5)
Untuk itu, Perry bilang, BI akan terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai langkah-langkah, seperti melakukan intervensi di pasar valas, menstabilkan pasar surat berharga negara (SBN), hingga meningkatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) melalui instrumen Term Deposit Valas DHE.
“Kami juga memperluas local currency transaction (LCT) tidak hanya dengan ASEAN, tetapi juga dengan China sudah banyak berkembang. Sudah berjalan dengan Jepang, dan kami akan memperluas dengan Korea selatan,” ujar Perry dalam Rapat Banggar DPR RI, Selasa (30/5).
Sementara dari sisi kondisi eksternal, dirinya melihat kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan tetap surplus di tahun ini dengan kecukupan cadangan devisa yang terus meningkat.
Baca Juga: Rupiah Tertekan Potensi Kenaikan Lanjutan Suku Bunga The Fed
Surplus NPI ini didukung dari surplus neraca perdagangan dan jasa karena ekspor dan aliran masuk modal asing yang masih cukup bagus.
“Secara keseluruhan NPI kami perkirakan surplus tahun ini dan ini akan mendukung nilai tukar Rupiah yang akan stabil dan bahkan cenderung menguat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News