Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini fundamental nilai tukar rupiah pada tahun 2023 akan menguat.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini seiring dengan kondisi eksternal yang mumpuni, sehingga mampu menjaga pergerakan rupiah.
"Neraca transaksi berjalan pada tahun 2022 kemungkinan surplus 0,9% PDB (produk domestik bruto). Kemudian di tahun ini kemungkinan 0% PDB," tutur Perry, Rabu (25/1) di Jakarta.
Baca Juga: BI Kantongi SBN Rp 1.450 Triliun, akan Digunakan untuk Operasi Moneter
Surplus neraca transaksi berjalan ini juga seiring dengan neraca perdagangan yang surplus jumbo di sepanjang tahun 2022.
Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, surplus neraca perdagangan di sepanjang tahun lalu sebesar US$ 54,46 miliar. Ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Selain itu, kondisi dalam negeri juga menunjukkan kondisi yang membaik. Seperti, inflasi yang melandai dan pertumbuhan ekonomi yang mumpuni.
Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.958 Per Dolar AS Pada Rabu (25/1)
"Ini yang kemudian membuat fundamental rupiah akan menguat pada tahun ini. Memang ini adalah masalah waktu, dan sekarang waktunya sudah mulai datang untuk menguat," tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News