kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Gerindra: Ahok memang suka gonta-ganti partai


Rabu, 10 September 2014 / 16:14 WIB
Gerindra: Ahok memang suka gonta-ganti partai
ILUSTRASI. Cara Ampuh Mencegah Osteoporosis di Usia Muda


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Gerindra mengaku tidak rugi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keluar dari partai. Gerindra menyadari Ahok sering pindah partai.

"Biasa saja. Dia dulu memang sudah pindah-pindah partai. Sebelumnya pindah ke Golkar, dari Golkar pindah Gerindra, mungkin nanti pindah lagi ke mana," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani ketika dikonfirmasi, Rabu (10/9).

Prabowo, kata Muzani, juga telah mengetahui ancaman Ahok keluar dari Gerindra. "Beliau enteng-enteng saja. Pak Ahok juga dalam perjuangan Gerindra tidak berbuat apa-apa. Dalam pilpres juga dia tidak berjuang apa untuk Pak Prabowo," kata Muzani.

Muzani mengatakan hingga kini belum menerima surat pengunduran diri Ahok sebagai kader Gerindra. "Kita biasa saja namanya seorang kader kalau mau mundur bebas," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu menegaskan Gerindra membutuhkan kader yang solid serta loyal dengan cita-cita perjuangan partai. "Partai hanya akan menjadi kertas tak bermakna tanpa kader," ujarnya.

Alasan Ahok karena wacana Pilkada lewat DPRD, kata Muzani, mengada-ada. "Jangan-jangan dia sudah mendapatkan partai baru. Karena Gerindra sudah dianggap selesai. Makanya saya duga dia sudah punya naungan baru," katanya. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×