kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.972   -135,44   -1,91%
  • KOMPAS100 1.041   -23,35   -2,19%
  • LQ45 818   -16,08   -1,93%
  • ISSI 212   -4,17   -1,93%
  • IDX30 417   -9,03   -2,12%
  • IDXHIDIV20 503   -10,03   -1,95%
  • IDX80 119   -2,60   -2,15%
  • IDXV30 124   -2,52   -1,98%
  • IDXQ30 139   -2,52   -1,78%

Gerindra tidak merasa rugi kehilangan Ahok


Rabu, 10 September 2014 / 11:06 WIB
Gerindra tidak merasa rugi kehilangan Ahok
ILUSTRASI. Dari boho hingga Japandi, modern hingga industrial, ini gaya desain interior rumah terpopuler


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Partai Gerindra mempersilahkan kadernya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mundur dari partai. Meskipun cukup populer dan kerap membuat gebrakan untuk membenahi DKI Jakarta, namun Gerindra tak akan merasa rugi harus kehilangan sosok Ahok. 

"Kami tidak merasa rugi, kita bisa ciptakan kader-kader terbaik lain. Satu mati dua berganti. Satu pergi kami ciptakan kader lain. Ini filosofi Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, saat dihubungi, Rabu (10/9) pagi. 

Edhy mengatakan, sejak awal tidak ada yang memaksa wakil gubernur DKI Jakarta itu untuk bergabung dengan Gerindra. Oleh karena itu, tidak akan ada paksaan terhadap Ahok untuk tetap berada dalam partai. "Silakan keluar saja, kami tidak bisa menahan, dan tidak perlu mengancam ancam kalau mau keluar," ujarnya. 

Ahok memutuskan untuk mundur karena tidak setuju dengan Gerindra yang menginginkan pemilihan kepala daerah dilakukan melalui DPRD, tak lagi dipilih langsung oleh rakyat. Awalnya, Ahok mengancam terlebih dahulu, namun karena tak ditanggapi, dia memutuskan untuk mengirim surat pengunduran diri hari ini. "Sikap kami tidak akan berubah karena Ahok. Kami tetap mendukung pilkada lewat DPRD," ucap Edhy. 

RUU Pilkada saat ini tengah dalam pembahasan di Panitia Kerja DPR. Sebelum Pilpres 2014, parpol yang tergabung dalam koalisi merah putih masih mendukung diselenggarakannya Pilkada secara langsung. Namun kini seluruh parpol, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional berubah sikap dan menginginkan agar pilkada dipilih oleh DPRD. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×