Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyinggung dinamika geopolitik saat ini yang penuh ketidakpastian. Hal tersebut memunculkan kekhawatiran terjadinya perang.
Prabowo mengatakan negara barat mengizinkan peluru-peluru jangka jauh jarak jauh mereka menyerang Rusia.
Sebaliknya, Rusia menyatakan akan menyerang negara-negara barat menggunakan senjata-senjata yang paling mutakhir.
Belum lagi kondisi di Timur Tengah, Asia, Taiwan dan Korea Utara. Serta yang terbaru, pemerintah Korea Selatan menyatakan keadaan darurat di Korea.
Baca Juga: Hemat Anggaran, Prabowo Minta Menteri Puasa Perjalanan Dinas Luar Negeri
Maka itu, Prabowo mengajak semua pihak untuk tidak terlalu lengah dan santai.
Meski Indonesia negara non blok atau tidak memihak manapun. Akan tetapi, terdapat fakta bahwa 40% dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia. Selain itu, 70% alur transportasi energi Tiongkok, Korea dan Jepang juga melewati perairan Indonesia.
"Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar bisakah kita tidak terseret? Untuk itu kita butuh kepemimpinan politik yang handal," ujar Prabowo saat membuka Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah seperti dipantau dari Youtube Sekretariat Kepresidenan, Rabu (4/12).
Prabowo menjelaskan, kepemimpinan politik yang dimaksud bukan kepemimpinan politik yang hanya dari pemerintah. Namun juga perlu adanya kerukunan dan jiwa besar dari semua kalangan.
"Kita banyak berbeda, perbedaan itu baik dan wajar. Kita berbeda suku, kita berbeda agama," terang Prabowo.
Selanjutnya: Cegah Oversupply Komoditas, MIND ID Minta Kebijakan Batasi Jumlah Smelter
Menarik Dibaca: Denpasar Hujan pada Pagi dan Jelang Malam, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News