kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot pajak, Jokowi akan reprofiling wajib pajak


Selasa, 07 Oktober 2014 / 19:57 WIB
Genjot pajak, Jokowi akan reprofiling wajib pajak
ILUSTRASI. Beberapa ide foreplay panas dan menggoda yang bisa dicoba bersama pasangan sebelum mulai melakukan kegiatan seksual.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun 2014 ini diperkirakan akan merosot sampai dengan Rp 75,2 triliun. Agar kemerosotan pajak tersebut tidak terbawa saat presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla memimpin, maka diperlukan upaya keras menggenjot pendapatan pajak di akhir tahun 2014.

anggota DPR dari Fraksi PDIP Arif Budimanta mengatakan, upaya mendongkrak pajak  akan dilakukan oleh Jokowi.dan JK dengan melakukan reprofiling terhadap nomor pokok wajib pajak (NPWP). Dia berharap dengan upaya reprofiling tersebut nantinya para pemegang NPWP bisa dilihat kembali kewajaran aset, pembukuan dan kekayaanya. Dengan begitu maka potensi pajak mereka bisa digali. 

"Diharapkan dengan upaya tersebut semua bisa dilihat kewajaran pembukuan, aset, bukan hanya itu saja dengan upaya itu juga diharapkan, pemegang NPWP yang selama ini kurang aktif bayar pajak bisa dijaring," kata Arif saat dihubungi KONTAN Selasa (7/10).

Arif mengatakan, ada potensi pajak besar yang bisa igali dari upaya reprofiling pajak tersebut. Terutama, bila reprofiling pajak tersebut dilakukan pada pemegang NPWP atau wajib pajak yang usahanya bergerak di bidang retail, industri ekstraktif, perkebunan, serta minyak dan gas. "Tapi belum bisa dibicarakan secara detail," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×