Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Jika terus terlena isu-isu internasional yang tidak memiliki basis fakta, maka ia khawatir generasi muda menjadi lebih malas untuk berpikir lebih maju, tidak mampu melihat beragam peluang. Ia mengajak anak muda Papua untuk berkontribusi nyata dan tidak merasa inferior.
“Kenapa merasa kecil padahal kita bisa melakukan hal besar, jangan terlena dengan isu yang dibangun kelompok sebelah, anak muda Papua harus bangun sebaliknya juga, mampu menunjukan bisa berkontribusi nyata bagi Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Pak Jokowi, harga beras di Korowai, Papua tembus Rp 2 juta, mie instan Rp 1 juta
Michael Manufandu MA, Duta Besar Senior Pamong Papua, juga mengingatkan, kemajuan di Papua sudah sangat luar biasa, terlebih di era pemerintah sekarang yang fokus menaikkan kualitas sumber daya manusia dan akses transportasi infrastruktur.
Karena itu, ia mengajak generasi muda Papua untuk bersama-sama memajukan, kemudian para pemimpin di daerah bisa menjelaskan duduk persoalan sebenarnya kepada generasi baru Papua saat ini agar tidak terus-menerus menilai pemerintah seolah kapitalistik mileristik. Karena pemerintah pusat justru telah membantu Papua dengan dana lewat APBD, dana khusus, dan anggaran lain demi kemajuan Papua.
Apalagi pemerintah terus berupaya memberi jalan terbaik bagi Papua misal dengan pengembangan kawasan adat, menampung aspirasi untuk usul pemekaran daerah baru.
Dengan otsus semua peluang menjadi terbuka. Misal, dahulu hanya level pejabat yang bisa anaik pesawat untuk keluar daerah, sekarang siapa pun di Papua bisa dan itu bukti nyata terjadi hal positif di Papua. Akses pendidikan pun semakin terbuka.
“Pemerintah melimpahkan wewenang dan anggaran, dalam kerangka NKRI, demi membangun Papua,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News