Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Naiknya harga minyak dunia ini tentu akan mengganggu belanja negara, terutama dari sisi subsidi energi.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, meski kenaikan harga minyak tersebut berdampak positif kepada penerimaan negara, akan tetapi, juga berdampak buruk bagi belanja energi pemerintah.
“Di saat yang bersamaan kita harus antisipasi kenaikan belanja, karena tanpa adanya penyesuaian harga kita harus membayar lebih dari kenaikan subsidi,” tutur Isa pada Konferensi pers APBN KITA, Selasa (28/3).
Menuju pemulihan ini, terlihat mobilitas masyarakat sudah mulai meningkat, yang artinya penggunaan BBM akan semakin meningkat dibandingkan dua tahun terakhir.
Baca Juga: Harga BBM dan Listrik Diperkirakan Akan Naik, Ini Saran Ekonom
Untuk itu, lanjut Isa, pemerintah akan terus mencermati dampak dari kenaikan harga minyak global, dengan memperhatikan stabilitas perekonomian, memperhatikan ketersediaan supply dan bahan pokok energi di masyarakat, serta memastikan harga-harganya terjangkau oleh masyarakat.
“Jika penyesuaian harga menjadi pilihan nantinya, tentu pilihan memberikan tambahan bansos, dan perlindungan sosial nantinya bisa menjadi alternatif untuk keseimbangan daya beli masyarakat dan memastikan tetap terjangkau kebutuhan energinya,” jelas Isa.
Akan tetapi, jika pemerintah akan tetap mempertahankan harga BBM, maka dampaknya adalah, pemerintah harus memberikan kompensasi pada badan usaha yang ditugaskan untuk mengadakan pengadaan energi tersebut.
Pemerintah juga akan mengukur ketahanan dair badan usaha, karena sangat penting untuk memastikan badan usaha tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsinya, serta tidak kolaps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News