kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.784   86,00   0,51%
  • IDX 6.254   285,76   4,79%
  • KOMPAS100 893   49,53   5,87%
  • LQ45 707   37,81   5,65%
  • ISSI 193   7,46   4,02%
  • IDX30 373   20,36   5,77%
  • IDXHIDIV20 452   20,47   4,74%
  • IDX80 101   5,61   5,86%
  • IDXV30 106   4,79   4,72%
  • IDXQ30 124   5,80   4,93%

GAPKI: EPOC efektif membendung black campaign jika dijalankan dengan serius


Selasa, 17 Mei 2011 / 21:23 WIB
GAPKI: EPOC efektif membendung black campaign jika dijalankan dengan serius
ILUSTRASI. Warga penerima manfaat difoto petugas saat penyaluran bantuan sosial tunai


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Akmaludin Hasibuan menyambut baik kerjasama antara Indonesia dan Malaysia membentuk EPOC (European Palm Oil Council) untuk membendung kampanye hitam terhadap produsen minyak sawit.

"Kalau kerjasama ini dikerjakan dengan baik, maka saya optimis akan efektif," ujar Akmaludin kepada KONTAN, Selasa (17/5).

Dia menyebut, negara-negara produsen minyak seperti Indonesia dan Malaysia perlu memproteksi diri terhadap serangan-serangan black campaign agar tidak menjadi bulan-bulanan kampanye hitam, sehingga negara-negara produsen kelapa sawit tidak mengalami kesulitan mengekspor minyak sawit.

Sampai saat, menurut Akmaludin, black campaign terhadap minyak sawit Indonesia belum terasa pada penjualan ekspor Indonesia ke Eropa yang setiap tahun sebesar 4 juta ton. "Eropa memang termasuk salah satu pasar utama ekspor minyak sawit Indonesia, selain China dan India," ungkapnya.

Sekjen GAPKI Joko Supriono membenarkan kampanye hitam tersebut belum mempengaruhi ekspor secara langsung. Namun, dalam jangka panjang dapat mengurangi daya saing minyak sawit karena kampanye ini diarahkan sehingga negara Eropa dan negara maju lainnya akan memberlakukan non tarif barier bagi minyak sawit Indonesia.

Sebagai catatan, volume ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia tahun lalu sebesar 15.656.349 ton. Sementara, nilai ekspor CPO dan produk turunannya sebesar US$ 16,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×