Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA. Indonesia dan Malaysia menggelar kampanye positif minyak sawit (palm oil) ke kawasan Eropa. Makanya, kedua negara serumpun sepakat mendirikan European Palm oil Council (EPOC) atau Dewan Minyak Sawit Eropa.
Tujuannya adalah menangkis black campaign alias tudingan berbagai lembaga swadaya masyarakat asing terhadap minyak sawit Indonesia dan Malaysia yang dihasilkan dari proses merusak lingkungan. "Intinya memberikan suatu positive campaign kepada negara-negara konsumen khususnya di Eropa," ujar Menteri Pertanian Suswono awal pekan ini.
Sebenarnya, ekspor minyak sawit terbesar bukan ke kawasan Eropa. Menurut Suswono, Eropa berada pada urutan ketiga setelah China dan India.
Tapi, dia bilang, Eropa mampu memberikan pengaruh terhadap negara-negara lain dalam menilai minyak sawit asal Indonesia dan Malaysia. "Secara umum harapannya juga bisa memberikan sisi positif bagi negara-negara di luar Eropa," imbuhnya.
Apalagi Indonesia dan Malaysia memegang 90% pangsa pasar minyak sawit dunia. Tentu saja, adanya kampanye negatif bisa mengganggu produksi minyak sawit kedua negara.
Sebagai informasi, pembentukan EPOC merupakan salah satu materi Join Committee Meeting ke-6 untuk kerjasama bilateral Malaysia dan Indonesia di Kuching, Malaysia 13 Mei 2011. Menteri Pertanian memimpin delegasi Indonesia, sedangkan delegasi Malaysia dipimpin Menteri Perladangan dan Komoditi Industri Malaysia Tan Sri Bernard Dompok.
Suswono menambahkan, pemerintah Indonesia dan Malaysia akan melanjutkan pembahasan pembentukan EPOC ini pada level eselon satu masing-masing negara. Suswono mencontohkan, materi pembahasan itu antara lain mencakup pembentukan kantor perwakilan EPOC di Eropa serta anggaran dari pemerintah Indonesia dan Malaysia. Dia berharap, EPOC bisa segera terbentuk tahun ini juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News