Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal Calon Presiden (Bacapres), Ganjar Pranowo menjadikan pengembangan ekonomi biru atau maritim ke dalam salah satu visinya jika menjadi Presiden 2024.
Ganjar mengatakan bahwa saat ini pengelolaan ekonomi maritim masih belum maksimal. Bahkan menurutnya Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Vietnam.
Padahal, 77% wilayah Indonesia adalah laut. Namun sektor maritim hanya berkontribusi sebesar 7,6% dari total Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia pada tahun 2021.
Baca Juga: Ganjar Targetkan ICOR Indonesia Turun 4% Saat Terpilih Jadi Presiden
"Kalau bandingkan tangkapan ikan saja dari panjang laut pantai kita di Indonesia dan Vietnam bedanya luar biasa. tapi kenapa kita masih kalah?," kata Ganjar dalam kegiatan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/11).
Menurutnya yang menjadi masalah salah satunya adalah ekosistem perekonomian biru yang masih belum terbentuk dengan bagus. Misalnya dalam urusan perizinan saja masih banyak keluhan dari nelayan.
Ganjar mengatakan masih banyak nelayan juga belum siap merealisasikan regulasi ekonomi biru, misalnya terkait dengan perikanan tangkap yang mereka anggap justru memperketat kegiatan mereka.
"Padahal ada ekonomi lain seperti budidaya, bicara rumput laut saja di kedalaman 15 meter itu pantai kita bisa sisa, ada nilai ekonomi besar kalau digali," jelas Ganjar. Untuk itu, ia mengatakan pengembangan ekonomi biru nantinya akan menjadi janji kampanyenya.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud MD Mengincar Susi Pudjiastuti
Ganjar ingin pengembangan ekonomi nantinya benar-benar berorientasi kepada ocean based bukan land oriented. Sebab, ia melihat ekonomi maritim ini bisa menjadi masa depan ekonomi Indonesia.
"Dari laut sampai turunanya disiapkan sampai industri. Masa mau nangkap ikan ga ada cold storage, BBM gak ada. Maka perhatian harus dibagi, fasilitasi diberikan agar tumbuh," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News