kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ganjar Targetkan ICOR Indonesia Turun 4% Saat Terpilih Jadi Presiden


Rabu, 08 November 2023 / 15:58 WIB
Ganjar Targetkan ICOR Indonesia Turun 4% Saat Terpilih Jadi Presiden
ILUSTRASI. Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya pada acara Deklarasi Maluku Voor Ganjar di Jakarta, Minggu (29/10/2023). Pada pidato politiknya dalam acara tersebut Ganjar menyuarakan penegakan hukum dan toleransi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menargetkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia turun ke level 4 % jika terpilih sebagai Presiden 2024. 

Ganjar mengatakan bahwa pada periode 2021-2022 ICOR Indonesia masih tinggi yaitu 7,6%. 

Saat ini, ICOR Indonesia baru mencapai 7,3%. Artinya capaian investasi dalam negeri masih belum berdampak maksimal terhadap kehidupan masyarakat.  

"Kalau investasi masuk tapi ICOR kita masih 7,6% rasanya masih ada inefisiensi dimana-mana. Untuk meningkatkan efisiensi investasi paling tidak ICOR harus 4%," kata Ganjar dalam kegiatan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/11). 

Baca Juga: Indef Menilai Investasi Sektor Manufaktur ke Indonesia Seret karena ICOR yang Tinggi

Ada beberapa hal yang menurutnya bisa dilakukan dalam menurunkan ICOR menjadi 4%.  Pertama, menggandeng pengusaha lokal dan global untuk membangun industri dalam negeri. Tujuannya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan. 

Untuk mengembangkan industri ini, pihaknya akan melakukan penguatan kerjasama dengan periset atau peneliti. 

"Ini bagian dari diskusi kami, kalau anggaran riset bisa didorong menjadi 1 % dari Gross Domestic Product (GDP) kita, mereka bisa punya semangat melakukan riset," pungkas Ganjar. 

Baca Juga: Target Konservatif di Tahun Pemilu

Kedua, meningkatkan kepastian hukum jadi menjadi prioritas utamanya dalam memuluskan investasi masuk ke Indonesia. Ketiga, pihaknya juga menawarkan insentif pajak bagi pelaku usaha untuk mendongkrak industrialisasi yang sudah berjalan. 

"Dengan demikian, Research and Development (RnD) naik, lapangan kerja bertambah, dan upskillig bisa dilakukan," papar Ganjar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×