kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gairah ekspor menolong laju ekonomi Kuartal I


Sabtu, 06 Mei 2017 / 10:30 WIB
Gairah ekspor menolong laju ekonomi Kuartal I


Reporter: Adinda Ade Mustami, Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ekonomi Indonesia di awal tahun melaju lebih cepat. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tiga bulan pertama tahun ini di atas 5%, atau tepatnya 5,01% year on year (YoY). Angka itu lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2016 yang sebesar 4,92% YoY.

Namun jika dilihat kuartal per kuartal, ekonomi Indonesia triwulan I-2017 terhadap triwulan sebelumnya turun 0,34% (q-to-q). Dengan pertumbuhan itu maka perekonomian Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku Rp 3.227,2 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.377,5 triliun

Data BPS juga menunjukkan ekonomi RI di kuartal I-2017 melaju lebih cepat didorong bahan bakar ekspor. Kinerja ekspor tumbuh signifikan 8,04% YoY dibanding kuartal I-2016 yang turun 3,29% YoY. Kenaikan ekspor terutama dari nonmigas sebesar 21,61% YoY. "Ekspor jasa juga tumbuh bagus seiring naiknya jumlah wisman," kata Kepala BPS Suhariyanto kepada wartawan, Jumat (5/5).

Sedangkan impor tumbuh lebih rendah dibandingkan ekspor yaitu 5,02% YoY. Namun pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding kuartal I-2016 yang minus 5,14%. Kenaikan ekspor terdorong kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah (CPO). Sedangkan impor naik seiring dengan penumpukan stok untuk menghadapi ramadan.

Pulihkan konsumsi

Seharusnya pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi lagi jika kontribusi belanja pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto alias investasi tumbuh lebih tinggi. Konsumsi juga menjadi catatan karena secara kuartalan hanya tumbuh tipis 0,14%.

Bahkan secara tahunan, konsumsi rumah tangga dan pengeluaran pemerintah tumbuh lebih lambat (lihat tabel). Inilah sebabnya pemerintah wajib waspada. Bisa dibilang kinerja ekonomi kuartal I-2017 diselamatkan pertumbuhan ekspor akibat kenaikan harga komoditas.



TERBARU

[X]
×