Reporter: Abdul Basith Bardan, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut kunjungan presiden di dampingi oleh pejabat provinsi maupun kepala daerah di Jawa Timur.
Pada kunjungan kerja itu Presiden menyempatkan diri untuk mendengarkan paparan Wali Kota Madiun Maidi dalam upaya penanganan virus corona di wilayahnya yakni di Kota Madiun. Maidi menyampaikan cara penanganan yang bersifat lokal melibatkan masyarkat untuk berpartisipasi dalam mencegah penyebaran dan penularan penyakit menular pernafasan ini.
Presiden memberikan ucapan selamat karena Madiun pada posisi risiko yang sangat rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Presiden juga meminta agar daerah-daerah yang lain menerapkan strategi intervensi berbasis lokal.
"Ini betul-betul diperkuat, yaitu berkaitan dengan manajemen di kampung, desa, Rukun Warga (RW), maupun pondok pesantren. Saya kira kalau kita intervensinya berbasis lokal seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Walikota akan lebih mudah untuk dikendalikan," ungkap Presiden seperti dikutip laman Setkab.go.id.
Presiden Joko Widodo juga berpesan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota agar setiap membuat kebijakan atau policy selalu merujuk kepada data sains dan juga saran dari saintis.
"Jangan kita membuat kebijakan, membuat policy tanpa melihat data, tanpa mendengarkan saran dari para pakar, ini berbahaya. Minta masukan dari pakar epidemologi, minta saran dari pakar-pakar perguruan tinggi,” tutur Presiden saat memberikan arahan terkait Penanganan Covid-19, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/6).
Presiden Jokowi juga minta agar Pemerintah deerah mempersiapkan Plan A, Plan B, dan Plan C-nya, agar betul-betul terus siaga menghadapi situasi yang tidak terduga.
"Hati-hati, informasi yang saya terima tadi pagi dunia sudah mendekati ke 10 juta kasus positif. Hati-hati. Kita tidak ingin ikut terseret kepada angka-angka yang besar, Oleh sebab itu, perlu kita terus siaga menghadapi situasi yang tidak terduga,” imbuh Presiden.
Kepala Negara juga meminta untuk mengalkulasi, menghitung, dan menyiapkan antisipasi semuanya, baik rumah sakit darurat, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), kebutuhan tempat tidur, tempat tidur untuk isolasi.
"Baik di rumah sakit darurat lapangan maupun rumah sakit rujukan betul-betul disiapkan. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini,” kata Presiden.
SELANJUTNYA>>>