kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus tangani corona di Jawa Timur Jokowi bawa rombongan dan puji Walikota Madiun


Kamis, 25 Juni 2020 / 17:54 WIB
Fokus tangani corona di Jawa Timur Jokowi bawa rombongan dan puji Walikota Madiun
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo?mengarakan kunjungan kerja di Jawa Timur Kamis (25/6) untuk meningkatkan penanganan virus corona di Jawa Timur.


Reporter: Abdul Basith Bardan, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Presiden juga menyampaikan akan memantau terus, mengikuti, dan juga melihat data-data yang ada di Provinsi Jawa Timur.

"Kami harapkan dalam dua minggu ini betul-betul ada penurunan yang signifikan, baik R0-nya, baik Rt-nya, semuanya kita harapkan bisa turun sehingga kita bisa masuk ke sebuah tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," tandas Presiden.

  • Penyaluran Bansos

Pada kesempatan itu, Presiden juga menitipkan pesan terutama untuk Bupati/Wali Kota, selain urusan kesehatan juga minta dipantau dan dilihat yang berkaitan dengan bansos jangan sampai ada yang tercecer.

"Kalau ada yang tercecer tolong diatasi oleh provinsi, Gubernur atau oleh Wali Kota di tingkat kota atau oleh Bupati di tingkat kabupaten sehingga masyarakat yang memerlukan bantuan betul-betul bisa mendapatkan," tuturnya.

Berkaitan dengan stimulus ekonomi, Presiden menjelaskan agar Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) juga harus berpikiran untuk masuk ke sini.

"Dari nasional dari pusat ada, tapi kalau dari daerah juga ada ini akan jauh lebih baik. Selain untuk menyiapkan anggaran untuk stimulus ekonomi di APBD," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta yang berkaitan dengan belanja APBD ini dipercepat baik belanja-belanja modal, belanja barang segera dilakukan agar terjadi percepatan pertumbuhan di tingkat masyarakat.

Apresiasi Kepala Negara juga disampaikan terkait kemampuan perusahaan untuk melakukan kecepatan pergeseran, menggeser situasi dari yang sebelumnya tidak memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) kemudian digeser memproduksi APD dan masker.

Artinya, secara cepat pengusaha bisa menyesuaikan dari kebutuhan pasar yang ada.

"Kami harapkan saya juga baru kemarin mendapat informasi bahwa Indonesia sekarang telah mampu memproduksi kurang lebih 17 juta APD setiap bulannya," jelasnya.

Presiden mengakui, sudah sejak minggu yang lalu telah memberikan dorongan agar kebutuhan di dalam negeri dicukupi kurang lebih 5 juta dan sisanya bisa diekspor, baik itu APD maupun masker.

"Nanti kalau ada waktu saya enggak tahu, saya ingin berkunjung ke Probolinggo ini ya di Kepanjen," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×