CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Fluktuasi Rupiah Masih Tinggi, BI Disarankan Lakukan Hal Ini


Kamis, 23 Mei 2024 / 22:21 WIB
Fluktuasi Rupiah Masih Tinggi, BI Disarankan Lakukan Hal Ini
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Jakarta, Rabu (22/5/2024).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kondisi nilai tukar rupiah masih bergerak fluktuatif, sehingga Bank Indonesia (BI) perlu mengeluarkan langkah moneternya untuk menjaga kondisi nilai tukar agar tidak kembali melemah.

Kondisi nilai tukar rupiah sempat kembali menyentuh Rp 16.000 per dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Rabu (22/5). Namun, rupiah spot akhirnya ditutup di level Rp 15.995 per dolar AS, dihari yang sama, menguat tipis 0,03% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.999 per dolar AS.

Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menyampaikan, langkah moneter yang perlu dilakukan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah adalah dengan menjaga iklim suku bunga agar tidak mahal dan dapat mendukung aktivitas pemulihan ekonomi domestik.

Baca Juga: Rupiah Tertekan dalam Sepekan, Begini Proyeksinya untuk Senin (27/5)

“BI juga diharapkan dapat mendorong spirit kebijakan devisa hasil ekspor yang lebih kuat untuk mendorong devisa ke dalam negeri, sehingga tidak perlu boros cadangan devisa yang digunakan dalam melakukan kebijakan intervensi nilai tukar,” tutur Myrdal kepada Kontan, Kamis (23/5).

Meski begitu, Ia menilai keputusan BI untuk menahan suku bunga atau BI-Rate di level 6,25% merupakan langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas makroekonomi domestik.

Langkah-langkah tersebut utamanya dilakukan melalui transmisi pergerakan rupiah yang berasal dari imbas lalu lintas devisa di pasar foreign exchange (FX) maupun pasar keuangan domestik agar daya tarik investasi domestik tetap terjaga.

Lebih lanjut, Myrdal menyampaikan perkembangan pasar FX maupun keuangan di Indonesia akan dipengaruhi oleh situasi perkembangan ekonomi global, utamanya bergantung pada kebijakan The Fed.

Baca Juga: Bank Indonesia Kantongi Rp 508,41 Triliun dari Lelang SRBI

Ke depan, ia memperkirakan kondisi nilai tukar rupiah akan bergerak di level Rp 16.340 per dollar AS, dan akan menguat pada akhir tahun yakni ke level Rp 15,162 per dollar AS.

“Sementara kondisi yield obligasi 10 tahun pemerintah Indonesia di bawah 6,63% jika The Fed masih memberikan sinyal untuk menurunkan bunga moneternya pada tahun ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai, arah kebijakan moneter BI ke depan masih akan kondusif untuk menjaga  stabilitas dan target inflasi agar bergerak dibawah 3,5% pada 2024.

Baca Juga: Gubernur BI Pastikan Ibadah Haji Tak Ganggu Kebutuhan Valas Dalam Negeri

Adapun Ia juga menyebut, kondisi nilai tukar rupiah masih dalam posisi aman jika masih bergerak di level  Rp 16.000 hingga Rp 16.200 per dollar AS

“Atau sesuai dengan fundamental cukup kondusif untuk dorong ekspor dan menjaga ekspansi pertumbuhan ekonomi di sekitaran 5% atau lebih,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×