Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata meyakini, Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 6,00% pada pertemuan bulan ini.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, langkah tersebut seiring dengan kondisi eksternal dan tingkat inflasi yang terkendali.
Josua memerinci. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mulai bergeser ke arah dovish pada pertemuan awal Desember 2023.
Seiring dengan perkembangan ekonomi makro dan kondisi ketenagakerjaan yang membaik di Paman Sam, The Fed bahkan mengisyaratkan ada kemungkinan penurunan hingga 75 basis poin (bps) di 2024.
Baca Juga: Inflasi dan Rupiah Terkendali, LPEM FEB UI Imbau BI Tahan Suku Bunga
“Sebagai hasilnya, Rupiah menguat terhadap dolar AS setelah pertemuan The Fed bulan Desember yang mengurangi tekanan eksternal terhadap Rupiah,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (20/12).
Sedangkan tingkat inflasi dalam negeri tetap berada dalam target 2% hingga 4%. Pada November 2023, inflasi tercatat sebesar 2,86%.
Meski demikian, Josua meminta waspada karena ada kenaikan inflasi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sebab, ada kenaikan harga cabai akibat dampak El Niño.
Adapun Gubernur BI Perry Warjiyo akan mengumumkan hasil rapat Dewan Gubernur BI mengenai kebijakan suku bunga dan kebijakan BI lainnya pada Kamis (21/12) mulai pukul 14.00 WIB.
Masyarakat bisa turut menyaksikan hasilnya lewat kanal media sosial BI, baik Instagram maupun Youtube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News