kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Indonesia Kantongi Rp 508,41 Triliun dari Lelang SRBI


Kamis, 23 Mei 2024 / 13:07 WIB
Bank Indonesia Kantongi Rp 508,41 Triliun dari Lelang SRBI
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) raup Rp 508,41 triliun dari lelang SRBI


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berhasil mengantongi Rp 508,41 triliun dari hasil lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) hingga 21 Mei 2024.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, hasil asesmen menunjukkan penerbitan SRBI meningkatkan transmisi kebijakan moneter ke pasar uang, pasar surat berharga negara (SBN), dan pasar valas, serta turut berpengaruh positif terhadap pemanfaatan aset portofolio bank dalam optimalisasi pembiayaan kredit.

“Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi, penerbitan SRBI juga mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri,” tutur Perry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).

Hal tersebut tercermin dari kepemilikan nonresiden yang meningkat dari sebesar Rp 71,55 triliun atau 18,18% dari total outstanding pada 23 April 2024, menjadi Rp 142,90 triliun atau 28,11% dari total outstanding pada 21 Mei 2024.

Baca Juga: Pembiayaan BSI (BRIS) Naik 18% Menjadi Rp 251,6 Triliun Per April 2024

Adapun dari instrumen moneter lainnya, pemerintah juga mengantongi hasil penerbitan dari Sekuritas Valas BI (SVBI) dan Sukuk Valas BI (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar US$ 2,13 miliar dan US$ 257 juta.

Ke depan, Perry menyampaikan BI akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market baik dari sisi volume maupun daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong kembali aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Optimalisasi instrumen moneter pro-market juga terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar Rupiah tetap stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×