Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Juru Bicara Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Jodi Mahardi membeberkan perkembangan mengenai pembentukan Family Office di Indonesia.
Jodi menyebut, saat ini kajian termasuk regulasi dan operasionalnya masih terus dimatangkan.
"Saat ini kajian terkait Family Office masih terus dimatangkan, termasuk aspek regulasi dan operasionalnya," ujar Jodi kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).
Sayangnya, saat ditanya apakah Family Office akan tetap berjalan di Februari 2025, Jodi tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga: Kepatuhan Bayar Pajak Dipertanyakan Saat Pemerintah Wacanakan Tax Amnesty Jilid III
Sebelumnya, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar Family Office bisa berjalan pada Februari 2025.
Luhut tidak ingin Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah lebih dulu melakukan pembangunan Family Office.
Oleh karena itu, ia menyebut bahwa pemerintah Indonesia akan memberikan insentif yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan Malaysia.
"Mereka kasih insentif yang sangat kompetitif. Kita harus, kalau enggak, kita kalah," kata Luhut kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/11) lalu.
Baca Juga: DJP Tunggu Arahan Prabowo dan Sri Mulyani Soal Rencana Tax Amnesty Jilid III
Selanjutnya: Perusahaan FMCG Hadapi Kendala Coretax, Pemerintah Siapkan Solusi Khusus
Menarik Dibaca: Bunga Deposito BTN di Februari 2025, Tertinggi 5,00%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News