Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Estonia memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang inovasi maritim dan keamanan siber pada tahun 2026.
Duta Besar Republik Estonia untuk Singapura & ASEAN sekaligus Duta Besar Terpilih untuk Indonesia, Y.M. Veikko Kala, mengatakan bahwa pihaknya tengah menjalin serangkaian pertemuan dengan berbagai kementerian, BUMN, serta mitra strategis di Indonesia untuk memperluas kerja sama bilateral.
Baca Juga: Indonesia Kirim 996 Atlet ke SEA Games 2025, Jadi Kontingen Terbesar ke-4
Menurut Kala, pembahasan tersebut mencakup peluang kolaborasi dalam inovasi maritim, transformasi digital, keamanan siber, perlindungan infrastruktur bawah laut yang vital, serta isu perdagangan.
“Indonesia adalah salah satu negara maritim paling penting di dunia. Estonia melihat banyak keselarasan, terutama dalam inovasi pelabuhan digital, keberlanjutan, dan efisiensi logistik,” ujar Kala saat ditemui Kontan.co.id di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Fokus Inovasi Maritim 2026
Kala menekankan bahwa inovasi maritim menjadi salah satu prioritas utama kerja sama Indonesia–Estonia pada 2026.
Estonia juga akan mengirim Maritime Delegation yang terdiri dari perusahaan-perusahaan maritim dan teknologi Estonia untuk memperluas kemitraan dengan Indonesia.
Baca Juga: Waktu Mepet, Penyerapan Anggaran Pemerintah Diprediksi Tidak Maksimal
Salah satu contoh kemampuan Estonia di sektor ini adalah Port of Tallinn, pelabuhan dengan penerapan digitalisasi paling maju di Eropa Utara.
Port of Tallinn kini mengembangkan infrastruktur smart port dengan beberapa keunggulan, antara lain:
1. Otomatisasi terminal
Sistem smart port mengelola proses utama terminal feri dengan automatic licence plate recognition, electronic pre-check-in, automatic check-in, hingga manajemen jalur dan lalu lintas otomatis. Teknologi ini telah diterapkan di Old City Harbour, Muuga, dan Paldiski South Port.
2. Efisiensi waktu tunggu
Sistem electronic pre-check-in dan jalur otomatis mampu memotong waktu tunggu hingga setara 320.000 jam manusia per tahun.
3. Pemanfaatan digital twin
Port of Tallinn memperluas penggunaan digital twin, yakni model virtual dari infrastruktur fisik. Model ini dapat memetakan tata letak terminal, pergerakan kapal dan kendaraan, hingga simulasi lingkungan.
4. Inisiatif pelabuhan hijau
Sebagai bagian dari transisi hijau, Port of Tallinn memasang sistem shore power di lima dermaga Old City Harbour dengan investasi sekitar Rp 68 miliar. Teknologi ini memungkinkan kapal mematikan mesin saat bersandar sehingga menekan emisi dan kebisingan.
Baca Juga: Kemenkop Usulkan Koperasi Bisa Kelola Tambang, Plasma Sawit, hingga Rumah Sakit
Kerja Sama Siber Kian Penting
Kala menambahkan, semakin terhubungnya infrastruktur maritim dan infrastruktur nasional secara digital membuat keamanan siber menjadi komponen kritikal.
Estonia berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan institusi Indonesia untuk membangun kepercayaan digital jangka panjang.
“Ketika infrastruktur maritim dan nasional semakin terhubung secara digital, keamanan siber adalah kebutuhan dasar. Estonia berkomitmen bekerja sama dengan institusi di Indonesia untuk membangun kepercayaan digital jangka panjang,” ujarnya.
Selanjutnya: Permata Bank Mulai Turunkan Bunga Kredit Modal Usaha Ikuti Tren Pasar
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/11), Hujan Ekstrem di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













