Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, akan menutup anak dan cucu BUMN yang dianggap tidak perlu. Pihaknya akan meninjau lebih jauh lagi kepada jumlah anak cucu BUMN yang ada saat ini berjumlah 173 perusahaan.
“Kita terus berkomitmen menutup anak cucu BUMN yang tidak diperlukan. Jumlah 173 ini saya rasa harus review lagi. Kalau kita bisa menutup lagi anak cucu yang memang tadi kita sepakati jangan justru menjadi gantolan perusahaan holding yang sehat,” tutur Erick saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (14/9).
Menurutnya jika perusahaan BUMN terus bertambah tersebut membuat kinerjanya tidak efisien. Maka dari itu perlu peninjauan lebih lanjut terkait perusahaan mana saja yang masih dan tidak diperlukan.
Baca Juga: Erick Thohir Usulkan Cadangan Investasi PMN Rp 12,8 Triliun untuk 6 Perusahaan BUMN
Sebelumnya, Erick pernah menyampaikan dari 173 anak perusahaan tersebut kemudian akan dipangkas menjadi 45 permen BUMN.
Menurutnya, pengurangan jumlah tersebut juga untuk memudahkan BUMN melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta.
“Tapi memang kesehariannya pasti ada yang nakal, dari swasta (swasta) ada yang nakal, dari BUMN ada yang nakal. Nah itulah kenapa saya juga selalu menekankan pada tata kelola perusahaan yang baik (tata kelola perusahaan yang baik) BUMN,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News