Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan setoran dividen pada tahun 2024 sebesar Rp 85,8 triliun. Target ini meningkat dari tahun ini yaitu sebesar Rp 80,6 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, target dividen tersebut akan menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah yang pernah diberikan perusahaan-perusahaan pelat merah kepada negara.
“Hasil diskusi internal kita menyanggupi, artinya ini prestasi yang luar biasa dengan Kementerian BUMN, ketika dividen memecahkan rekor,” tutur Erick saat melakukan rapat kerja bersama komisi VI DPR RI, Kamis (14/9).
Baca Juga: BUMN Karya Mendapat Tambahan Modal di 2024
Erick juga mengungkapkan, kontribusi BUMN terhadap penerimaan pajak negara juga terus konsisten yakni, pada 2020 mencapai Rp 284 triliun, pada 2021 Rp 246,5 triliun, dan pada 2022 Rp 278 triliun.
Kemudian kapitalisasi pasar BUMN juga terus meningkat pada tahun 2020 mencapai Rp 1.719 triliun, pada tahun 2021 sebesar Rp 1.985 triliun, dan pada tahun 2022 sebesar Rp 2.201 triliun.
“Sekarang valuasi pasar yang ada di bursa sekarang naik dari Rp 1.719 triliun menjadi Rp 2.201 triliun. Jadi dulu pernah membahas antara utang BUMN Rp 1.600 triliun dibandingkan modal Rp 3.200, sekarang kapitalisasi pasar Rp 2.201 triliun itu jauh lebih tinggi dari total utang. Jadi ini sehat,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenkeu dan Banggar DPR Naikkan Target Dividen BUMN 2024 Jadi Rp 85,8 Triliun
Selain itu, Erick juga menargetkan proporsi antara Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada BUMN dengan penyimpanan dividen kepada negara menjadi seimbang. Yakni porsi PMN sebesar 45% dan storan dividen 54%.
Target PMN tahun depan di kisaran Rp 41,9 triliun, sementara itu target penyimpanan dividennya mencapai Rp 85,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News