kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Epidemiolog: Bisa muncul kluster baru jika tempat wisata dibuka


Kamis, 21 Mei 2020 / 10:39 WIB
Epidemiolog: Bisa muncul kluster baru jika tempat wisata dibuka
ILUSTRASI. Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyemprotkan cairan disinfektan di candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/3/2020). Beberapa tempat wisata di Indonesia akan kembali dibuka di masa pandemi ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sebelum memutuskan pembukaan suatu tempat wisata, mal atau tempat lain yang akan memungkinkan banyak orang datang, maka harus dilakukan penilaian risiko atau kajian risiko. Dia mengatakan perlu mempertimbangkan kondisi atau status pandemi Covid-19 di wilayah tersebut, apakah masuk zona berbahaya atau tidak.

Selain itu dilihat juga bagaimana kondisi penularan tingkat komunitasnya, kasus baru harian, dan sebagainya. Perlu dilihat juga apakah pengelola sudah memiliki serangkaian mekanisme baru yang menjamin terjaganya kepatuhan terhadap jaga jarak, personal hygiene, dan lain-lain.

Faktor risiko datangnya orang dari luar daerah akan berpotensi membawa atau terpapar virus. "Intinya banyak hal yang harus disiapkan dan dipastikan sudah terkendali," katanya.

Baca Juga: Ini fase The New Normal yang harus disiapkan direksi BUMN untuk pemulihan ekonomi

Selain itu menurutnya Indonesia masih belum ke arah sana dalam waktu dekat. Dicky memberikan catatan mengenai new normal yang disebut-sebut pemerintah. Dalam pembukaan tempat-tempat wisata diyakini adalah fase new normal Indonesia. Dicky menjelaskan new normal sama dengan pola baru.

New normal punya prasyarat yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan. New normal atau pola baru ini hanya efektif dan bisa dilaksanakan jika pemerintah tetap konsisten melakukan intervensi pandemi melalui testing tracing dan isolasi secara masif serta agresif.

Bila intervensi mengendur dan pelaksanaan pola baru tidak didukung keberadaan aturan, kegiatan, dan sarana yang diperlukan, maka potensi terjadinya kluster baru dan penambahan kasus kesakitan yang dapat berujung kematian sangat mungkin terjadi. Keberadaan dan kejelasan strategi nasional dan daerah yang komprehensif dalam penanganan pandemi Covid-19 menjadi hal penting.

Baca Juga: Italia Izinkan Perjalanan Tanpa Pembatasan Mulai 3 Juni

Sehingga posisi dan peran pola baru dalam bekerja, sekolah, pelayanan dan lainnya akan terlihat jelas dan sekaligus dapat terus dimonitor dan dievaluasi perkembangannya. (Nur Fitriatus Shalihah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tempat Wisata Dibuka Juni, Ahli Epidemiolog: Bisa Muncul Klaster Baru!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×