kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Enam catatan BI untuk pertumbuhan ekonomi Q3


Senin, 06 November 2017 / 20:21 WIB
Enam catatan BI untuk pertumbuhan ekonomi Q3


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh mencapai 5,06% year on year (YoY), lebih tinggi dibanding dua kuartal sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 5,01% YoY.

Dengan perkembangan itu, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 dibanding kuartal kedua 2017 tumbuh 3,18%, lebih rendah dari kuartal kedua yang sebesar 4,02%. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Januari hingga September 2017 mencapai 5,03% YoY.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, struktur ekonomi kuartal ketiga tahun ini cukup baik. Namun pihaknya memberikan enam catatan.

Pertama, kinerja ekspor yang tumbuh 17% karena harga komoditas global yang masih tinggi dan investasi yang tumbuh 7% terutama karena naiknya belanja pemerintah.

Kedua, pertumbuhan sektor manufaktur yang tumbuh 4,8%; konstruksi 7,3%; serta perdagangan, hotel dan restoran 5,5% juga dalam tahap yang membaik.

"Ketiga, peran pemerintah dominan dalam mendorong growth melalui belanja yang lebih tinggi yang terlihat pada belanja pemerintah dan investasi bangunan," kata Dody kepada KONTAN, Senin (6/11).

Keempat, peran swasta juga bertahap meningkat, tetapi masih terbatas seperti pada investasi non bangunan.

Misalnya, di sektor manufaktur terkait makanan dan minuman serta industri logam dasar. Kelima, membaiknya investasi diikuti kenaikan ekspor riil sebesar 17% dan impor rill sebesar 15%.

"Yang penting sepanjang komponen impor terkait dengan intermediary goods akan positif untuk kegiatan investasi ke depan," tambahnya.

Keenam, konsumsi rumah tangga masih terkendala, khususnya konsumsi kelompok masyarakat kelas menengah bawah yang terkendala dengan pendapatan meski nilai tukar petani telah membaik.

"Ke depan dengan penyaluran bansos dan cash for works dari pemerintah yang mulai lancar dan besar akan membantu konsumsi tumbuh lebih baik," kata Dody.

Pihaknya masih memproyeksi pertumbuhan ekonomi di batas tengah bawah kisaran 5%-5,4% di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×