Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 5,06% year on year (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama dan kedua tahun ini yang sebesar 5,01% yoy.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh 3,18%. Sehingga ekonomi Indonesia Januari hingga September 2017 mencapai 5,03% yoy.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB). Namun demikian, pertumbuhan ini lebih didukung oleh ekspor dan impor dan investasi yang pertumbuhannya menguat signifikan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor pada kuartal ketiga tahun ini tumbuh 17,27% yoy, menguat dibanding kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 3,36% yoy. Menurutnya, peningkatan ekspor ini didukung oleh peningkatan ekspor nonmigas, migas, dan ekspor jasa.
Ekspor nonmigas tumbuh 20,51% yoy dengan kenaikan nilai maupun volumenya. Komoditas utamanya, yaitu lemak dan minyak hewan nabati, listrik dan peralatan listrik, karet dan barang dari karet. "Sebagian besar ekspor kita ke China, Amerika Serikat (AS), Jepang, India, dan Singapura," kata Suhariyanto, Senin (6/11).
Sementara itu, ekspor migas tercatat naik 3,02% dan ekspor jasa naik 12,4% sejalan dengan naiknya jumlah wisatawan mancanegara dan devisa dari pariwisata. Sementara impor tercatat tumbuh 15,09% yoy.
Selain itu, BPS juga mencatat Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) kuartal ketiga 2017 tumbuh 7,11% yoy, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya 5,35% yoy.
Pertumbuhan investasi ini terjadi hampir di seluruh komponennya, misalnya bangunan, mesin dan perlengkapan, cultivated biological resources (CBR), dan barang jenis peralatan lainnya. Pertumbuhan PMTB juga didorong oleh realisasi belanja modal pemerintah yang naik 13,25% yoy.
Sedangkan konsumsi pemerintah tumbuh 3,46% yoy lebih baik dibanding kuartal kedua 2017 dan kuartal ketiga 2016 yang terkontraksi. Membaiknya pengeluaran pemerintah ini didorong oleh kenaikan belanja barang, belanja bantuan sosial, dan belanja pegawai.
Sayangnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,93%, melambat dari kuartal pertama dan kuartal kedua tahun ini. Namun, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) 6,01%, lebih kuat dibanding kuartal pertama dan kedua tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News