kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonomi RI Pulih Lebih Cepat dari Krisis Covid-19, Sri Mulyani Sampai Tak Menyangka


Kamis, 16 Mei 2024 / 05:57 WIB
Ekonomi RI Pulih Lebih Cepat dari Krisis Covid-19, Sri Mulyani Sampai Tak Menyangka
ILUSTRASI. Sri Mulyani tak menyangka ternyata perekonomian Indonesia bisa pulih lebih cepat imbas krisis pandemi Covid-19.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia pernah terhempas akibat pandemi Covid-19. Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk memulihkan ekonomi Indonesia saat itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan bagaimana Indonesia bisa keluar dari krisis pandemi Covid-19. Ia menyampaikan, kala itu pemerintah harus mencari cara untuk mencegah penyebaran penyakit, mempercepat vaksinasi dan membantu ekonomi masyarakat yang ikut terdampak.

Sri Mulyani pun tak menyangka ternyata perekonomian Indonesia bisa pulih lebih cepat imbas krisis pandemi Covid-19. Hal ini juga yang membuat banyak negara lain kaget melihat kondisi perekonomian Indonesia.

"Ya saya salah karena tidak memakan waktu tiga tahun, hanya membutuhkan waktu dua tahun (untuk kembali pulih)," kata Sri Mulyani dalam diskusi 2024 Fitch on Indonesia, Rabu (15/4).

Dalam masa pandemi, pertama kalinya pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit APBN hingga di atas 3%. Adapun kebijakan tersebut dilakukan melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020.

Pelebaran defisit anggaran itu dilakukan paling lama hingga tahun anggaran 2022 berakhir. "Peran anggaran pemerintah sangat penting pada masa itu," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Susun APBN Pertama Pemerintahan Prabowo, Fokus Investasi & Infrastruktur

Sri Mulyani juga bercerita, ketika aturan tersebut diberlakukan dirinya mendapatkan pertanyaan lembaga pemeringkat kredit.

"Tidak ada yang tahu, tapi saya katakan bahwa kita hanya akan memberikan izin tiga tahun kebijakan counter cyclicality dari anggaran kita, cukup untuk memulihkan perekonomian serta sosial dan ekonomi," jelasnya.

Hanya dalam waktu singkat, lanjutnya, defisit APBN sudah bisa kembali normal, di mana pada tahun 2023 defisit APBN Indonesia kembali ke angka 1,65%.

"Indonesia termasuk negara yang memiliki kemampuan untuk mengkonsolidasikan fiskal tersebut sehingga kita mampu pulih dari pandemi dan melanjutkan momentum pertumbuhan hingga kuartal pertama tahun ini ketika BPS mengumumkan bahwa kami terus tumbuh pada 5,11%," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×