kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Ekonomi kuartal I-2021 diramal belum bisa masuk ke zona positif


Kamis, 25 Maret 2021 / 17:43 WIB
Ekonomi kuartal I-2021 diramal belum bisa masuk ke zona positif
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat di Pelabuhan. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Lmo/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia di kuartal I-2021 diramal masih belum bisa masuk ke zona positif. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan perekonomian tiga bulan pertama tahun ini berpotensi tumbuh di kisaran minus 2% hingga minus 1%. “Perekonomian masih minus karena pemulihan masih belum cukup signifikan pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021,” ujar Josua, Kamis (25/3) via video conference. 

Pertumbuhan ekonomi yang masih negatif pada kuartal pertama tahun ini juga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang pada saat ini masih berhasil di zona positif. Pasalnya, Covid-19 juga baru teridentifikasi di Indonesia pada Maret 2021. 

Namun, asa membawa pertumbuhan ekonomi ke zona positif sudah mulai terlihat di kuartal II-2021. Josua bilang, ini disebabkan oleh guyuran stimulus dari pemerintah terutama di sektor otomotif dan properti. 

Baca Juga: BI, Pemerintah, dan OJK dorong kredit dan pembiayaan dunia usaha

Apalagi, sektor-sektor tersebut cukup mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020. Perhitungan Josua, mencapai 6%. Untuk itu, dengan adanya stimulus maka sektor-sektor ini juga bisa mendongkrak pemulihan ekonomi di tahun ini. 

Ke depan, pertumbuhan ekonomi dipandang akan semakin menguat. Terutama, dengan adanya program vaksinasi Covid-19 yang berjalan di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

“Program vaksinasi menjadi kunci untuk menekan Covid-19. Kalau (jumlah kasus positif) Covid-19 nya masih tinggi, maka kegiatan ekonomi tidak bisa lebih longgar. Sehingga, kami harapkan akan jauh lebih baik,” tandasnya. 

Selanjutnya: BI optimistis pemulihan ekonomi terus berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×