kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Indonesia masih akan negatif, ini kata para ekonom


Rabu, 14 Oktober 2020 / 19:45 WIB
Ekonomi Indonesia masih akan negatif, ini kata para ekonom
ILUSTRASI. Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok,


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar -1,5% di tahun 2020. Sekaligus merevisi laporan sebelumnya yang memprediksi terkontraksi -0,3%.

Adapun Kementerian Koordinator bidang Perekonomian juga proyeksikan ekonomi akan tumbuh -1,7% sampai 0,6% di tahun ini.

Melansir dari laporan World Economic Outlook (WEO) Oktober 2020, Selasa (13/10) IMF memproyeksikan di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,1%.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama menilai, pertumbuhan ekonomi pada kuartal 3-2020 diprediksi masih akan negatif meski tidak sedalam kuartal 2-2020.

“Hal ini disebabkan karena konsumsi masyarakat yang mulai meningkat dengan angka yang tipis sebab masyarakat masih menahan konsumsi terhadap barang yang tidak primer,” kata Riza kepada Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Meski IMF merevisi proyeksi pertumbuhan Indonesia, Riza menilai proyeksi tersebut masih berdekatan dengan proyeksi lembaga lainnya seperti World Bank maupun dari pemerintah.

Riza juga menilai, aktivitas ekonomi di Indonesia sebetulnya telah menunjukkan perbaikan dengan adanya protokol kesehatan. Hanya saja, tingkat konsumsi masyarakat masih tertahan.

Baca Juga: Kata ekonom Bank Permata soal proyeksi IMF akan laju ekonomi RI -1,5% tahun ini

“Konsumsi yang tertahan ini karena adanya ketidakpastian dengan peningkatan kasus Covid-19 sebulan belakangan ini. Jadi saya kira pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 juga akan tertahan,” tutupnya.

Riza juga proyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 berkisar di antara -0,53% dengan asumsi penyerapan stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN) bisa mencapai 60% di akhir tahun. Kami belum menghitung ulang.

Adapun, menurutnya untuk mencapai pertumbuhan positif di tahun ini juga dinilai agak sulit. Sebab, kalau prediksi pemerintah pada Kuartal 3-2020 di kisaran -2% tercapai, maka untuk mencapai angka pertumbuhan tahunan di kuartal 4 harus tumbuh di atas 4,3%.

“Untuk mencapai pertumbuhan 2020 dengan angka positif, maka kuartal 4 pertumbuhannya minimal harus 4,4%. Ini agak sulit dicapai jika stimulus PEN masih belum banyak berubah pada implementasi dan realisasi penyerapan anggaran,” tambahnya.

Sehingga menurutnya konsumsi rumah tangga perlu ditingkatkan lagi dengan mendorong kepercayaan dari masyarakat dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif.

Sementara itu, ekonom CORE Muhammad Faisal juga menilai bahwa di tahun 2020 ini masih akan sulit untuk mencapai pertumbuhan yang positif.

Adapun, Faisal juga memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh -1,5% sampai dengan -3% pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×