kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekonomi Gelap Tahun Ini, Sri Mulyani Ungkap 2024 Sedikit Membaik


Kamis, 06 April 2023 / 14:00 WIB
Ekonomi Gelap Tahun Ini, Sri Mulyani Ungkap 2024 Sedikit Membaik
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi global diramal akan sedikit membaik pada 2024 mendatang.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat pada tahun ini. Tetapi pertumbuhan ekonomi akan sedikit membaik pada 2024 mendatang.

“Sampai saat ini disebutkan oleh berbagai lembaga internasional, tahun depan akan relatif lebih baik,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023, Kamis (6/4).

Sri Mulyani memaparkan, beberapa faktor yang mendorong perekonomian global makin membaik di 2024 antara lain moderasi harga komoditas meskipun masih volatile. Selain itu, inflasi juga akan dalam tren melanda tahun depan. Karena puncak inflasi di negara maju akan terjadi pada tahun ini.

“Puncak inflasi terjadi tahun ini utamanya di Amerika Serikat dan Eropa. Kenapa? Di Eropa karena harga energinya akibat perang Ukraina, dan di Amerika juga karena harga energi,” kata Menkeu.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Tahun Ini Tensi Geopolitik Makin Memanas

Faktor lain yang membuat perekonomian global membaik di 2024 adalah relaksasi Covid-19 di China, penguatan pemulihan ekonomi di Asia, dan juga potensi new growth alias ekonomi digital dan green economy.

Sri Mulyani juga menjelaskan beberapa faktor penyebab perlambatan perekonomian global tahun ini seperti  ketidakpastian tensi geopolitik Rusia dan Ukraina, konflik semenanjung Korea, serta tensi AS, China dan Taiwan. Kemudian kompetisi kebijakan penanganan perubahan iklim.

Selain itu, tingkat suku bunga yang relatif tinggi, tekanan sektor properti di China, policy space (fiskal) relatif sempit, potensi dampak rambatan isu stabilitas perbankan AS, dan potensi dampak climate change juga menjadi faktor melambatnya ekonomi global tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×